Internasional

Miliuner Rusia Ini Kritik Keras Putin, Sebut Keji

sef, CNBC Indonesia
16 August 2022 11:10
Russia's President Vladimir Putin attends a parade marking Navy Day in Saint Petersburg, Russia July 31, 2022. REUTERS/Maxim Shemetov
Foto: REUTERS/MAXIM SHEMETOV

Jakarta, CNBC Indonesia - Kritik keras disampaikan miliuner Rusia, Boris Mints, ke Presiden Vladimir Putin. Crazy Rich Rusia yang kini tinggal di Inggris itu menyebut sang pemimpin sebagai sosok keji.

"Presiden Putin keji," kata Mints dimuat BBC, dikutip Selasa (16/8/2022).

"Invasi itu adalah peristiwa paling tragis dalam sejarah baru-baru ini, tidak hanya di Ukraina dan Rusia, tetapi secara global," tambahnya menyebut serangan Rusia ke Ukraina, seraya menyamakannya dengan serangan Adolf Hitler ke Polandia di 1939.

Tindakannya ini membuat pertanyaan, mengapa ia melakukannya. Pasalnya, mayoritas orang terkemuka di Moskow tetap diam selama perang, menghindari kritik terhadap Kremlin.

"Ada satu penjelasan sederhana ... Mereka semua takut," tegasnya lagi.

01 Group chairman of the board of directors Boris Mints attends the World Chess Championship Opening Night Gala at The Plaza Hotel on Thursday, Nov. 10, 2016, in New York. (Photo by Evan Agostini/Invision/AP)Foto: Boris Mints (Photo by Evan Agostini/Invision/AP)
01 Group chairman of the board of directors Boris Mints attends the World Chess Championship Opening Night Gala at The Plaza Hotel on Thursday, Nov. 10, 2016, in New York. (Photo by Evan Agostini/Invision/AP)

Rusia disebutnya bisa menindak kritik keras ke Putin. Protes juga telah dilarang di negara itu sejak 2014.

"Setiap orang yang secara terbuka mengkritik Putin memiliki alasan untuk khawatir tentang keselamatan pribadi," tambahnya lagi.

Menurut pendiri perusahaan investasi 01 Group tersebut, cara biasa untuk menghukum pemilik bisnis yang menentang rezim di Rusia adalah dengan membuka kasus pidana palsu terhadap bisnis mereka. Itu tak akan berdampak pada si pebisnis tapi juga keluarga dan karyawan.

"Setiap pemimpin bisnis yang independen dari (Putin) dipandang sebagai ancaman karena dia mungkin mampu membiayai oposisi atau memupuk protes," jelasnya.

"Dengan demikian, orang-orang itu dipandang sebagai musuh Putin dan, oleh karena itu, sebagai musuh negara," katanya.

Perlu diketahui Mints sendiri pergĂ­ ke Inggris sejak 2015. Mantan pekerja pemerintahan Boris Yetsin melakukan hal itu pasca menentang kebijakan Putin di 2014, terkait Krimea yang dianeksasi dari Ukraina.

"O1 Group menemukan dirinya dalam konflik terbuka melawan Bank Sentral Rusia", katanya menceritakan perusahaannya yang terjerat kasus di Rusia.

"Ketika hal-hal seperti ini mulai terjadi, itu adalah sinyal yang jelas bahwa seseorang harus segera meninggalkan negara itu," tambahnya.

Rusia menyerang Ukraina sejak akhir Februari lalu. Hingga kini perang masih terus terjadi.

Meski negara Barat memberi sanksi, perang tak juga usai. Menurut PBB sedikitnya 5 juta lebih orang menjadi korban perang terburuk dalam sejarah Eropa modern itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Putin Dapat 'Upeti' Rp 66 T dari Para Taipan Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular