Internasional

Fakta-fakta Salman Rushdie 'Ayat-Ayat Setan' Ditikam 15 Kali

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
15 August 2022 15:59
Penulis Salman Rushdie muncul pada penandatanganan bukunya
Foto: Penulis Salman Rushdie muncul pada penandatanganan bukunya "Home" di London pada 6 Juni 2017. (File Photo AP/Grant Pollard)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penulis kontroversial asal India, Salman Rushdie, dilaporkan diserang akhir pekan kemarin. Ia ditikam seseorang sebanyak 15 kali.

Seperti apa kronologinya?

Kejadian terjadi sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Kala itu, ia sedang dalam sesi diskusi publik di Institut Chautauqua, New York, Amerika Serikat (AS).

Pelaku diketahui naik ke panggung saat Rushdie diperkenalkan kepada hadirin. Kepolisian New York, yang dikutip Al Jazeera, mengatakan Rushdie ditikam di leher dan perutnya.

Seorang reporter dari AP News yang menghadiri acara tersebut menyaksikan bagaimana tersangka penyerang menusuk dan meninju Rushdie. "Sekitar 10 atau 15 kali," tegasnya.

Rushdie yang terluka kemudian diterbangkan ke rumah sakit dengan helikopter dan menjalani berjam-jam dalam operasi. Ia diketahui saat ini menggunakan ventilator dan tidak dapat berbicara.

"Salman kemungkinan akan kehilangan satu mata, saraf di lengannya terputus, dan hatinya ditusuk dan dirusak," ujar agen buku-buku Rushdie, Andrew Wylie, kepada Reuters.

"Salman Rushdie dalam perjalanan menuju pemulihan," katanya Wylie, menambahkan pemulihan penulis berusia 75 tahun itu akan lama akibat luka serius dari penusukan.

Siapa Pelakunya?

Polisi langsung mengidentifikasi tersangka penusukan sebagai Hadi Matar. Pria berusia 24 tahun itu berasal dari Fairview, New Jersey.

Wali Kota Ali Tehfe mengatakan Matar lahir di AS dari orang tua imigran asal Lebanon selatan. Jaksa Wilayah Jason Schmidt mengatakan Matar mendapat izin masuk ke acara dan tiba sehari lebih awal dengan membawa kartu identitas palsu.

Apa Motifnya?

Matar sendiri diketahui sudah ditangkap. Hakim memerintahkan Matar ditahan tanpa jaminan.

Berdasarkan pemeriksaan awal, Matar merupakan simpatisan kelompok Syiah ekstrem dan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC). Meski begitu, sejauh ini tak ada hubungan antara dirinya dengan militer Iran tersebut.

Dalam sebuah wawancara, pengacara Matar, mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan beberapa hal. "Mereka harus melihat semuanya. Kita tidak bisa hanya berasumsi terhadap sesuatu terjadi dan membuat kesimpulan sendiri," ucapnya.

Siapa Rushdie?

Rushdie merupakan penulis yang terkenal karena karyanya yang kontroversial. Penulis yang lahir di India dari keluarga Muslim dan pernah tinggal di Inggris dan AS ini dikenal karena prosa surealis dan satirnya.

Karyanya berjudul "Midnight's Children" menjadi novel pemenang Booker Prize 1981. Saat itu ia tengah mengkritik tajam Perdana Menteri India Indira Gandhi.

Kemudian ia melahirkan beberapa karya lain, salah satunya "The Satanic Verses" atau Ayat-ayat Setan pada tahun 1988. Novelnya ini langsung menarik kemarahan dan dilarang terbit di beberapa negara Muslim karena dituduh berisi penistaan agama Islam.

Para Muslim yang marah percaya Rushdie menghina Nabi Muhammad dengan menyebut karakter Mahound, korupsi abad pertengahan "Muhammad." Tokoh tersebut adalah seorang nabi di sebuah kota bernama Jahilia, yang dalam bahasa Arab mengacu pada masa sebelum datangnya Islam di Jazirah Arab.

Hal yang membuat marah lainnya adalah tokoh pelacur yang berbagi nama dengan beberapa dari sembilan istri Muhammad. Novel ini juga menyiratkan bahwa Muhammad mungkin adalah penulis Al-Qur'an yang sebenarnya.

Buku itu telah dilarang dan dibakar di India dan Pakistan. Bahkan di Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khamenei pada 1989 telah menjatuhkan fatwa mati terhadap Rushdie karena karyanya itu. Meski Teheran telah menjauhkan diri dari keputusan itu, tetapi sentimen anti-Rushdie tetap ada hingga kini.


(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular