Internasional

Tembus 1.000, Covid China Makin Menggila di Hainan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 15/08/2022 16:30 WIB
Foto: Seorang pekerja sanitasi melewati persimpangan di tengah tindakan penguncian untuk mengekang wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Sanya, provinsi Hainan, China, Sabtu (6/8/2022). (cnsphoto via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus infeksi Covid-19 kembali meningkat di beberapa wilayah China. Salah satunya di provinsi Hainan, di mana otoritas mencatat 1.162 kasus pada Minggu, sebagaimana dikutip Senin (15/9/2022).

Jumlah infeksi di provinsi paling selatan China itu menambah kasus nasional menjadi 2.312 orang. Ini pertama kalinya kasus Covid-19 di China mencapai 2.000 selama tiga hari berturut-turut.

Kenaikan kasus di Hainan terjadi saat para wisatawan yang terdampar di sana melakukan protes selama akhir pekan lalu. Diketahui saat terjadi kenaikan kasus, mereka terpaksa dilockdown di beberapa hotel yang menjadi destinasi liburan populer provinsi tersebut.


Menurut laporan Bloomberg News, protes datang dari para wisatawan yang menginap di Wyndham Hotel dan Marriott Yalong Bay. Di mana mereka telah diisolasi lebih dari seminggu.

Menurut sebuah video yang dibagikan oleh seorang tamu, lebih dari seratus orang berada di luar Wyndham. Mereka berteriak ingin pulang ke rumah masing-masing.

Sementara otoritas Hainan, melalui akun WeChat, mengumumkan bahwa penerbangan komersial untuk penumpang domestik dari Sanya, tempat wisata populer di ujung selatan Hainan, akan dilanjutkan hari ini. Namun, wisatawan baru bisa terbang jika tidak ada kasus baru di grup wisata dan hotel mereka dalam tujuh hari terakhir.

Sebelumnya, selama kunjungan ke Hainan pada Sabtu, Wakil Perdana Menteri Sun Chunlan mengatakan bahwa turis yang terdampar- diperkirakan 150.000 orang- harus dijamin layanannya. Tak hanya itu, ia juga mengatakan provinsi serta kota lain tidak boleh mencegah mereka pulang.

Perlu diketahui, wabah Covid di kini menyebar di beberapa daerah wisata populer China, termasuk Tibet, Hainan dan Xinjiang. Ini telah mengganggu liburan ribuan pelancong.

Kebijakan nol-Covid China menerapkan penguncian cepat dan karantina wajib untuk kontak dekat dan isolasi kasus positif. Kebijakan ini telah menjadikannya pertaruhan bagi pengunjung.

Terlepas dari korban sosial dan ekonomi, Presiden China Xi Jinping telah berulang kali mengatakan bahwa kebijakan nol-Covid merupakan pendekatan yang tepat untuk memerangi virus corona. China kini mencatat total 235.670 kasus infeksi dan 5.226 kasus kematian pada Senin, menurut data Worldometers.


(tfa/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: China Siap Dukung Perjanjian Bebas Senjata Nuklir