Waktu Terbaik Saksikan Meteor Perseid, Terlihat di Langit RI

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Minggu, 14/08/2022 08:45 WIB
Foto: REUTERS/Amir Cohen

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena alam hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada hari ini, Minggu (14/8). Pada puncaknya, hujan meteor Perseid akan terjadi dengan intensitas hingga 100 meteor per jam.

Di langit Indonesia sendiri, hujan meteor ini akan memiliki intensitas antara 36-61 meteor per jam karena ketinggian maksimum titik radian Perseid antara 21-38 derajat di atas ufuk.

Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, fenomena langit ini bisa dilihat dalam dua tahap. Tahap pertama berlangsung sejak 20 Juli hingga 5 Agustus. Itu berbarengan dengan Bulan yang mencapai fase sabit akhir hingga sabit awal, 19 Agustus hingga 24 Agustus. Tahap kedua, yang merupakan puncaknya, pada 13 dan 14 Agustus.


"Dalam rentang aktifnya Perseid ini, setidaknya ada dua rentang waktu dimana Perseid dapat disaksikan meskipun intensitasnya tidak semaksimum saat waktu puncaknya," mengutip CNNIndonesia.com, diberitakan Minggu (14/8/2022).

Pada momen puncak, titik radian hujan meteor telah terbit pada Sabtu (13/8) kemarin pukul 23.00 WIB untuk wilayah Sabang dan sekitarnya, dan pada Minggu (14/8) pukul 01.00 WIT untuk wilayah Pulau Rote. Fenomena langit ini dapat dinikmati hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.

Hujan meteor perseid merupakan hujan meteor yang titik radiannya berada di konstelasi Perseus. Perseid bersumber dari sisa debu komet 109P/Swifts-Tuttle. Hujan meteor Perseid ini dapat melesat hingga kecepatan 212.400 kilometer per jam.

Di sisi lain, Andi juga menyinggung soal pengaruh fenomena langit yang berdekatan dengan Perseid, yakni Bulan Purnama yang merupakan Supermoon terakhir 2022.

Menurutnya, intensitas cahaya Bulan tidak akan terlalu mempengaruhi pengamatan hujan meteor. Pasalnya, puncak hujan meteor terjadi saat Bulan sudah terbenam.

"Secara tidak langsung, intensitas cahaya Bulan memang dapat memengaruhi hujan meteor perseid, meskipun lintasan harian Bulan berada di langit belahan selatan, sedangkan lintasan titik radian Perseid berada di langit belahan utara," ujar Andi.

"Dikarenakan titik radian Perseid terbit antara pukul 23.00-01.00 (sesuai dengan lintang geografis masing2), yakni saat Bulan berkulminasi, sedangkan saat Perseid mencapai titik tertinggi menjelang fajar, Bulan sudah terbenam, maka, cahaya Bulan tidak serta merta menurunkan intensitas Perseid," pungkasnya.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bapanas Jamin Bansos Beras 10Kg Tepat Sasaran & Berkualitas