Tegas! Kebijakan Moneter BI Dorong Ekonomi RI Bangkit
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menegaskan kebijakan moneter masih diarahkan untuk mendukung pertumbuhan (pro growth) dan stabilitas (pro stability).
Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan bank sentral terus menjalankan bauran kebijakan moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
Bersama dengan pemerintah, BI juga memastikan stabilitas harga dengan terus mengendalikan inflasi.
"Stabilitas harga penting bagi pertumbuhan ekonomi dan investasi," tegas Perry, dalam program Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT), Jumat (12/8/2022).
Perry mengklaim bahwa inflasi Indonesia relatif lebih rendah dari negara lain, meskipun berada di atas 4%. Menurutnya, inflasi yang terjaga ditopang oleh kebijakan subsidi dari pemerintah.
Lebih lanjut, dia menuturkan BI bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mendukung perekonomian melalui kebijakan makroprudensial yang akomodatif dan progrowth.
"Kami terus melakukan insentif kebijakan makroprudensial kepada perbankan yang membiayai 46 sektor prioritas. Kami berikan insentif agar perbankan menumbuhkan pembiayaan bagi perekonomian kita," ujarnya.
Dengan menggandeng OJK, BI melakukan koordinasi makro dan mikroprudensial sehingga perbankan terus menumbuhkembangkan kredit. Hingga saat ini, kredit tercatat tumbuh lebih dari 9% dan kredit UMKM naik 16%.
"Ini memberikan bukti bukan hanya kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan, namun kebijakan makroprudensial dan pengawasan OJK dan KSSK bukan hanya stabilitas, tetapi memulihkan ekonomi," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Perry memastikan bahwa KSSK juga mendukung pertumbuhan dan pemulihan ekonomi, dengan menjaga imbal hasil investasi tetap positif bagi investor dalam dan luar negeri.
(mij/mij)