Sri Mulyani Buka-bukaan Soal Kaburnya Asing Tinggalkan RI

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Kamis, 11/08/2022 16:52 WIB
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers: APBN KITA Agustus 2022. (Tangkapan Layar Youtueb Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mencatat kepemilikan surat berharga negara (SBN) yang dimiliki asing saat ini hanya 15,5% dibandingkan periode 2019. Pada saat itu, kepemilikan asing terhadap surat utang domestik mencapai 39%.

Berbicara dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Agustus 2022, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengemukakan situasi ini tentu akan memberikan pengaruh positif bagi perekonomian kala dunia dihadapkan pada berbagai ketidakpastian.


"SBN asing hanya 15,5% ini pengaruhnya bisa relatif bisa kita minimalkan," kata Sri Mulyani, Kamis (11/08/2022).

Foto: Votalitias Berdampak Terhadap Bonds Outflow dari Emerging Markets
Votalitias Berdampak Terhadap Bonds Outflow dari Emerging Markets

Sri Mulyani menjelaskan situasi dunia saat ini semakin penuh dengan ketidakpastian. Perang Rusia dan Ukraina telah memicu terjadinya krisis pangan dan energi. Situasi yang tidak pasti ini tentu akan memancing 'uang panas' yang ada di negara berkembang mencari tempat yang aman.

Pemerintah memastikan, di tengah gejolak yang masih terjadi, maka strategi pembiayaan pun akan diubah. Hal itu dilakukan agar Indonesia tidak rentan kala perekonomian dunia mengalami guncangan.

"Ini strategi stabilisasi pasar keuangan melalui pendalaman pasar keuangan. Artinya banyak ruang di Indonesia yang investasi. Pasar keuangan Indonesia makin dalam, dan tebal. Sehingga kalau terjadi guncangan itu tidak menimbulkan gelombang yang besar ke instrumen keuangan kita," jelasnya,


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil