Internasional

Korut Umumkan Kemenangan atas Covid-19, Apa Rahasianya?

luc, CNBC Indonesia
11 August 2022 06:41
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un hadiri parade militer. (via REUTERS/KCNA)
Foto: Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un hadiri parade militer. (via REUTERS/KCNA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan kemenangan melawan Covid-19 sekaligus memerintahkan pencabutan tindakan anti-epidemi maksimum yang diberlakukan pada Mei.

Korea Utara belum mengungkapkan berapa banyak infeksi yang dikonfirmasi dari virus yang ditemukannya, tetapi sejak 29 Juli telah melaporkan tidak ada kasus baru yang dicurigai dengan di tengah kemampuan pengujian terbatas.

Dalam laporan kantor berita negara, KCNA, yang dikutip Reuters, Kamis (11/8/2022), tingkat kematian resmi Korea Utara sebanyak 74 orang.

Analis mengatakan bahwa meskipun Korea Utara yang otoriter telah menggunakan pandemi untuk memperketat kontrol sosial, deklarasi kemenangannya bisa menjadi awal untuk memulihkan perdagangan yang terhambat oleh penguncian perbatasan dan pembatasan lainnya.

Para pengamat juga mengatakan hal itu mungkin membuka jalan bagi Korea Utara untuk melakukan uji coba senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

Deklarasi kemenangan Pyongyang juga datang meskipun tidak ada program vaksin yang diketahui. Sebaliknya, negara itu mengatakan mengandalkan penguncian, perawatan obat-obatan yang ditanam sendiri, dan apa yang disebut Kim sebagai "sistem sosialis gaya Korea yang menguntungkan."

Korea Utara mengatakan sedang menjalankan pemeriksaan medis intensif secara nasional, dengan tes PCR harian termasuk di daerah perbatasan.

Ia juga mengatakan telah mengembangkan metode baru untuk mendeteksi virus dan variannya dengan lebih baik, serta penyakit menular lainnya, seperti cacar monyet.

Kendati telah memerintahkan pencabutan tindakan anti-pandemi maksimum, Kim mengatakan bahwa Korea Utara harus mempertahankan "penghalang anti-epidemi yang kuat dan mengintensifkan pekerjaan anti-epidemi sampai akhir krisis kesehatan global."

Sebelumnya, sdik Kim, Kim Yo Jong, mengatakan pemimpin Korea Utara itu sendiri menderita gejala demam, dan menyalahkan selebaran dari Korea Selatan sebagai penyebab wabah tersebut.

"Meskipun dia sakit parah dengan demam tinggi, dia tidak bisa berbaring sejenak memikirkan orang-orang yang harus dia rawat sampai akhir dalam menghadapi perang anti-epidemi," katanya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Intip Jurus Baru Kim Jong Un Perangi Pandemi Covid di Korut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular