Banyak Pendidik Gunakan Platform Ini, Nadiem Berterima Kasih

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
10 August 2022 17:05
Kemendikbud-Ristek
Foto: Dok Kemendikbud-Ristek

Jakarta, CNBC Indonesia - Platform teknologi yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Merdeka Belajar telah diakses 1,2 juta pendidik untuk saling berbagi materi. Selain itu, sebanyak 3,2 juta pendidik dan dinas pendidikan juga telah mengakses berbagai platform teknologi dengan akun belajar.id.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengguna platform Kemendikbudristek pada puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-27, Rabu (10/8/2022).

Dia berterima kasih pada 714 ribu mahasiswa, 2.600 perguruan tinggi, 2.700 mitra industri, dan 43 ribu praktisi yang berkolaborasi mewujudkan terobosan Mereka Belajar Kampus Merdeka, serta kepada para pelopor yang percaya dan mulai memanfaatkan setiap ekosistem teknologi yang dibangun Kemendikbudristek.

"Sebanyak 364 ribu sekolah telah memanfaatkan terobosan teknologi Kemendikbudristek untuk menghadirkan transformasi pembelajaran yang menyeluruh bagi peserta didik," ujar Nadiem dalam keterangan tertulis, Rabu (10/8/2022).

Pada platform Rapor Pendidikan, lebih dari 100 ribu satuan pendidikan telah mengidentifikasi capaian hasil belajar peserta didik hingga iklim keamanan sekolah.

Sementara untuk penggunaan platform Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) dan Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah) juga telah digunakan oleh lebih dari 200 ribu satuan pendidikan dalam mengelola anggaran dan pengadaan yang transparan.

"Aplikasi ini membantu sekolah-sekolah kita melakukan penganggaran, pengadaan, dan pelaporan dana pendidikan secara efisien dan akuntabel," imbuhnya.

Nadiem menilai, teknologi telah membantu menggerakkan langkah bersama untuk mengakselerasi transformasi pendidikan. Namun, dia menyadari bahwa masih banyak yang harus disempurnakan.

Menurutnya, transformasi pendidikan yang tidak mudah diputarbalikkan memerlukan gotong royong dan kolaborasi semua pihak untuk menghadirkan lompatan kemajuan.

"Ini awal dari perjalanan yang sangat panjang menuju pembelajaran yang jauh lebih relevan, pembelajaran yang jauh lebih merdeka, dan pembelajaran yang jauh lebih menyenangkan untuk semua pelajar di Indonesia," pungkas Nadiem.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hardiknas 2022: Pimpin Pemulihan, Bergerak Merdeka Belajar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular