Jokowi Sedih, Ini Alasan Orang RI Rajin Berobat RS Malaysia

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Rabu, 10/08/2022 14:55 WIB
Foto: AP/Vincent Thian

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi mengungkapkan kesedihannya kala masih banyak masyarakat Indonesia yang berobat pergi ke luar negeri. Ia beranggapan seharusnya pengobatan bisa dilakukan di dalam negeri sendiri.

Namun, Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Seluruh Indonesia (ARSSI), Ichsan Hanafi menilai sistem kesehatan Indonesia perlu mendapat pembenahan untuk tetap menarik kunjungan masyarakat.

"Mereka bisa lebih murah, banyak yang harus kita perbaiki. Memang di sana mungkin sistem dokter full time, stay dari pagi sampai sore, kita dari aspek waktu bisa 3 tempat. Kemudian Aspek pajak untuk alkes, alkes di sana mungkin lebih murah dinolkan. Di sini cukup mahal, obat-obatan juga gitu, faktor itu pengaruhi struktur tarif dari RS yang ada di kita," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (10/8/22).


Pasien asal Indonesia seharusnya tidak perlu pergi ke luar negeri jika pelayanan dan tarif di dalam negeri murah. Selain itu, birokrasi juga menjadi pertimbangan agar segera dibenahi. Ichsan menilai rumah sakit swasta di daerah bisa lebih berperan.

"Di Medan, Riau, Kalbar, RS swasta di situ bisa dikasih intensif lebih besar, jadi masyarakat sekitar situ nggak mudah pergi ke Malaysia. Karena Kita akui pergi ke Jakarta dan Malaysia, dari aspek penerbangan lebih murah karena jauh lebih dekat disana, ini juga jadi faktor tertentu," sebutnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sedih banyak warga negara Indonesia yang pergi ke luar negeri. Bukan karena liburan, melainkan banyak WNI yang justru lebih memilih berobat di luar negeri ketimbang di dalam negeri.

Kesedihan Jokowi sejatinya bukan tanpa alasan. Bukan karena berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang dimiliki Indonesia yang tidak memadai, melainkan juga karena devisa yang keluar untuk membiayai pengobatan yang begitu besar.

"Berapa capital outflow kita, uang yang keluar membiayai rumah sakit? Lebih dari Rp 110 triliun tiap tahunnya," kata Jokowi saat meresmikan Tower A dan B RSUD dr. Soedarso di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, seperti dikutip Rabu (10/8/2022).

Malaysia bersama Singapura dan Thailand, sejauh ini menjadi hub dari pusat kesehatan kawasan. Negara-negara itu cukup banyak mendapatkan keuntungan dari devisa jasa layanan kesehatan terutama rumah sakit yang mumpuni, pasar terbesarnya antara lain warga Indonesia.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Presiden Prabowo Subianto Menerima Kunjungan PM Malaysia