
Boncos! Negara Tanggung Rp10 Ribu-an Dari 1 Liter Pertalite

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yakni Pertalite dan JBT Solar Subsidi harganya jauh di bawah harga keekonomian. Alhasil pemerintah memberikan subsidi kepada kedua jenis BBM subsidi itu.
Misalnya saja harga Solar Subsidi yang saat ini dijual Rp 5.150 per liter. Nicke mengatakan bahwa pemerintah harus mensubsidi JBT itu sekitar Rp 12 ribuan. Sementara untuk JBKP Pertalite yang saat ini harganya Rp 7.650 per liter disubsidi hampir Rp 10 ribuan per liter.
"Sekarang bagaimana masyarakat harus mengendalikan konsumsi BBM-nya. Setiap liter solar disubsidi Rp 12 ribu, Pertalite disubsidi hampir Rp 10 ribu," terang Nicke dalam Acara Satu Tahun Alihkelola WK Rokan, Senin (8/8/2022).
Seperti yang diketahui, pemerintah pada tahun ini akan menggelontorkan subsidi pada sektor energi senilai Rp 502 triliun. Yang mana subsidi untuk BBM dan LPG bisa mencapai sekitar 320 triliunan.
Untuk menekan bengkaknya nilai subsidi itu, Nicke mengatakan, salah satu caranya dengan melakukan pembatasan pembelian Pertalite dan Solar Subsidi kepada yang berhak.
Nicke mengatakan, pengendalian konsumsi BBM subsidi dilakukan melalui pendaftaran kendaraan melalui MyPertamina. Kelak, sesuai dengan kriteria yang ditentukan BBM subsidi ini hanya untuk mereka yang tidak mampu dan usaha-usaha kecil. "Kita semua tahu situasi sangat sulit, di seluruh dunia tidak ada yang tidak kesulitan. Kita memang tidak krisis energi tapi semua ada batasnya," tandas Nicke.
Seperti yang diketahui, sejak 1 Juli 2022, Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga membuka pendaftaran kendaraan melalui webiste MyPertamina. Pendaftaran kendaraan itu ditujukan kepada konsumen yang berhak membeli Pertalite dan Solar Subsidi
Saat ini kriteria pembeli Pertalite dan Solar Subsidi memang belum pasti. Namun berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) bersama dengan para pemangku kebijakan terkait, kendaraan atau roda empat dengan spesifikasi mesin di atas 1.500 cubicle centimeter (cc) dan motor di atas 250 cc akan dilarang isi Pertalite.
Pertamina Patra Niaga mencatat, sampai pada 8 Agustus 2022 ini sudah ada sebanyak 540 ribu kendaraan yang mendaftar di MyPertamina. Saat ini, pihak Pertamina masih menanti tuntasnya revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014. Jika sudah rampung, diharapkan pembatasan pembelian Pertalite dan Solar Subsidi bisa berjalan pada September 2022 ini.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kapan Harga BBM Pertalite Turun? Ini Kata ESDM