Internasional

Biden Beri Pesan Baru soal Latihan Militer China di Taiwan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 08/08/2022 22:00 WIB
Foto: Presiden AS Joe Biden berjalan ke Rose Garden untuk menyampaikan pidato tentang COVID-19 di Gedung Putih pada 27 Juli 2022 di Washington, DC. Dokter Presiden Bidens Dr. Kevin O'Connor mengumumkan pagi ini bahwa Biden telah dites negatif untuk COVID-19 dan akan kembali bekerja secara langsung. (Los Angeles Times via Getty Imag/Kent Nishimura)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden buka suara soal latihan militer China di Selat Taiwan. Ia mengaku sangat prihatin akan hal tersebut.

Ia pun berharap situasi terus tegang tak akan meningkat lebih lanjut. Sebelumnya China melakukan latihan perang besar-besaran disertai tembakan karena marah atas kedatangan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipe pekan lalu.

"Saya tidak khawatir, tetapi saya santa memperhatikan seberapa jauh mereka (China) akan bergerak," katanya kepada wartawan ditemui di Pangkalan Angkatan Udara Dover, Senin (8/8/2022) waktu setempat, dikutip AFP.


"Tapi saya tidak berpikir mereka akan melakukan sesuatu lebih dari itu."

Presiden China Xi Jinping sendiri sudan mengingatkan Biden dua pekan sebelum kedatangan Pelosi. Dalam pesan telepon, ia mengharapkan AS tidak beramen api dengan China karena akan ada konsekuensi.

Kedatangan Pelosi ke pulse itu dianggap sebagai dukungan AS ke kemerdekaan Taiwan. Selain profil tertinggi Paman Sam setelah Biden dan wakilnya Kamala Harris, ia memang dikenal sebagai kritikus lama China.

Sementara itu, China sendiri telah memberlakukan sanksi pada barang-barang Taiwan. Bukan hanya itu, China juga membatalkan serangaian pembicaraan dan perjanjian kerja sama dengan AS, terutama tentang perubahan iklim dan pertahanan.

Perlu diketahui dalam latihan militer itu, China mengerahkan jet tempur, kapal perang, dan rudal balistik. Para analis menggambarkannya sebagai praktik untuk blokade dan invasi ke Taiwan.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS-Vietnam Deal, Siapa Target Sebenarnya?