Dear Investor, Cek Sentimen Penting Pasar Pekan Depan!

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
Minggu, 07/08/2022 18:45 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini terbilang cukup apik karena dalam lima hari beruntun IHSG terus menguat. IHSG tercatat menguat 1,92% sepanjang pekan ini.

Dalam harian, sepanjang pekan ini IHSG konsisten di jalur hijau. Bahkan pada pekan ini, IHSG berhasil menyentuh kembali zona psikologisnya di 7.000. IHSG juga berada di atas zona psikologis tersebut. Pekan depan mampukah IHSG seindah pekan ini?

Beberapa kabar penting yang akan muncul dan mempengaruhi sentimen pasar secara dominan terutama berasal dari Negara Adidaya tersebut, di mana suku bunga acuan (Federal Funds Rate/FFR) dan pertumbuhan ekonomi akan dirilis pada pekan yang sama.


Kabar ekonomi penting yang patut dicermati untuk pertama kali ada sentimen dari dalam negeri yakni merilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia pada Senin. IKK mengindikasikan optimisme terhadap kondisi ekonomi terus menguat

Pada Juni 2022 mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat. Hal ini terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2022 sebesar 128,2 atau tetap berada pada level optimis karena masih di bawah 100.

Angka ini relatif stabil dibandingkan dengan Juni yang sebesar 128,9. Namun keyakinan konsumen yang tetap terjaga tersebut ditopang oleh menguatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan terutama terhadap penghasilan dan lapangan kerja.

Sentimen kedua yang sangat mempengaruhi sentimen pasar berasal dari AS. Akan ada beberapa rilis data dari negara tersebut diantaranya adalah rilis biaya tenaga kerja unit dalam bisnis non-pertanian serta produktivitas tenaga kerja non-pertanian.

Selain itu, AS juga akan merilis berbagai data penting lainnya pada akhir pekan seperti import, Produsen price Index (PPI), data stok minyak mentah dan BBM versi Energy Information Administration (EIA).

Semtimen Ketiga berasal dari tetangga kita, yakni Australia yang juga akan merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang di prediksi melemah 3%.

Kemudian pada Selasa depan, Indonesia akan merilis data penjualan retai untuk Juli 2022 yang tentunya akan menjadi sentimen keempat pekan depan. Penjualan ritel Indonesia di prediksi naik sebesar 2,9%.

Penjualan ritel di Indonesia diperkirakan memang tumbuh sebesar 2,9% yoy pada Mei 2022, melambat dari kenaikan 8,5% sebulan sebelumnya. Angka ini mewakili kenaikan terlemah dalam perdagangan ritel sejak penurunan pada September 2021.

Selanjutnya, hari dimana pasar akan menanti sentimen yang tak kalah penting yang akan menjadi sentimen kelima menuju akhir pekan datang dari China dan AS. Di mana China dan AS di hari yang sama akan merilis data inflasi untuk bulan Juli 2022.

Tingkat inflasi tahunan di AS meningkat menjadi 9,1% pada Juni 2022, tertinggi sejak November 1981, dari 8,6% pada Mei dan di atas perkiraan pasar sebesar 8,8%. Harga energi naik 41,6%, terbesar sejak April 1980.

Sementara, tingkat inflasi tahunan China naik menjadi 2,5% pada Juni 2022 dari 2,1% pada bulan sebelumnya dan di atas perkiraan pasar sebesar 2,4%.

Ini adalah angka tertinggi sejak Juli 2020, dengan kenaikan harga pangan terbesar dalam 21 bulan karena konsumsi semakin menguat menyusul perbaikan situasi Covid-19 yang terus menjadi 'momok' bagi China.

Sentimen keenam dari Jepang yang akan merilis data indeks harga produksi (Producer Price Index/PPI). Harga produsen di Jepang diperkirakan melonjak 9,2% pada Juni 2022 dari tahun lalu, melebihi ekspektasi untuk kenaikan 8,8%, didorong lebih tinggi oleh kenaikan harga energi dan bahan baku yang telah diperburuk oleh melonjaknya biaya impor karena melemahnya yen.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aum/aum)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Jadi Negara Pengguna AI Tertinggi di Asia Tenggara