Mayday, Mayday! Kasus Covid-19 Mingguan RI Naik 15 Kali Lipat

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
05 August 2022 09:45
Pengemudi ambulan berpakaian hazmat atau alat pelindung diri (APD) yag membawa pasien orang tanpa gejala (OTG) di Hotel Yasmin, Karawaci, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kebupaten Tangerang, Senin (28/9/2020). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) 

Seminggu beroperasi, satu gedung di Hotel Yasmin, Karawaci, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang yang dijadikan tempat isolasi atau rumah singgah untuk pasien orang tanpa gejala (OTG) virus corona atau Covid-19 Kabupaten Tangerang penuh. 

Pantauan CNBC Indonesia, dalam sehari ada 30 lebih pasien (OTG) yang datang untuk diberikan perawatan. 

Penanggung jawab medis rumah inggah OTG Covid-19 Kabupaten Tangerang, Muchlis menjelaskan,
Foto: Pelayanan Pasien OTG di Hotel Yasmin (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir memang cenderung fluktuatif. Meski demikian, dalam dua bulan terakhir, kasus konfirmasi positif mingguan sudah mengalami kenaikan hingga 15 kali lipat.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengemukakan dalam sepekan terakhir angka kasus konfirmasi positif di seluruh Indonesia mencapai 38 ribu orang. Padahal pada awal Juni, kasus positif mingguan hanya 2 ribu kasus.

"Kasus positif mingguan telah naik lebih dari 15 kali lipat dalam dua bulan. Bahkan dalam beberapa hari terakhir kita sempat menyentuh lebih dari 20 kematian dalam sehari," kata Wiku, dalam keterangan resmi, Jumat (5/8/2022).

Adapun lima daerah penyumbang kasus positif mingguan terbesar Indonesia adalah DKI Jakarta 12,93%, Jawa Barat 8,28%, Banten 11,85%, Jawa Timur 4,15%, dan Kalimantan Selatan 12,79%.

Wiku mengemukakan, kehadiran subvrian Omicron BA.4 dan BA.5 tidak bisa dianggap enteng karena menyebabkan lonjakan kasus di beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, Australia dan Singapura.

Di Indonesia, sambung Wiku, saat ini dampaknya tidak seperti 4 negara tersebut. Namun, bukan berarti masyarakat menjadi lengah dan tidak berupaya maksimal melindungi diri.

"Kita harus waspada karena potensi lonjakan kasus itu masih ada. Kita perlu meminimalisir potensi lonjakan kasus dengan belajar dari negara-negara tersebut," kata Wiku.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Horor! Situasi Sekarang Lebih Chaos dari Ramalan Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular