Paling Kompetitif, Ini Harga Baru Pertamax Turbo & Dex Series

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Rabu, 03/08/2022 09:52 WIB
Foto: Dok Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertamina Patra Niaga melakukan penyesuaian harga untuk tiga produk bahan bakar khusus (BBK) yang merupakan BBM non subsidi, yaitu Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan penyesuaian harga ini kembali dilakukan karena harga BBM Non subsidi harganya fluktuatif mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas, terutama harga minyak dunia atau ICP.

"Tercatat, harga rata-rata ICP per Juli di angka 106.73 USD/barel, masih lebih tinggi sekitar 24% dari harga ICP pada Januari 2022. Harga ICP ini memang sangat fluktuatif, namun harganya masih cukup tinggi," ujar Irto dalam keterangan tertulis, Rabu (3/8/2022).


Tercatat, harga Pertamax Turbo (RON 98) menjadi Rp 17.900, Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp 18.900, dan Dexlite (CN 51) menjadi 17.800 per liter untuk wilayah DKI Jakarta atau daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) 5%. Harga ini berlaku mulai, Rabu (3/8/2022).

Penyesuaian harga ini dikatakan Irto sudah sesuai dengan regulasi Kepmen ESDM No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU). Menurutnya, harga

Pertamax Turbo dan Dex Series ini juga masih paling kompetitif jika dibandingkan dengan produk dengan kualitas setara.

Selain itu, Irto dan pihaknya juga telah memastikan harga ini telah mempertimbangkan aspek menjaga daya beli masyarakat, porsi Pertamax Turbo dan Dex Series yang hanya sekitar 5% dari total konsumsi nasional tidak akan terlalu berpengaruh terhadap harga komoditas ataupun sektor transportasi.

Di sisi lain, Irto mengungkapkan bahwa Pertamax dan BBM subsidi, yakni Pertalite dan Solar tidak mengalami perubahan harga.

"95% dari porsi BBM nasional yakni Pertamax, Pertalite, dan Solar tidak berubah harganya, hanya BBM segmen tertentu saja yakni Pertamax Turbo dan Dex Series yang berubah itupun masih paling kompetitif. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, dan ke depan evaluasi harga akan terus kami lanjutkan," pungkas Irto.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina NRE Akuisisi 20% Saham Perusahaan EBT Filipina