
Ini Sosok Pelosi, Buat China Ngamuk & Asia Terancam Perang

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Nancy Pelosi kini mencuri perhatian international. Ini karena kunjungannya ke Taiwan.
Ketua DPR AS itu benar-benar menginjakkan kaki ke Taipe Selasa malam. Padahal, kunjungan Pelosi telah diperingatkan oleh China.
Bagi China, Taiwan adalah bagian dari negerinya dan kunjungan itu bisa berarti mendukung kemerdekaan. Lagipula, Pelosi, berada di urutan kedua dalam garis suksesi kepresidenan AS.
Pemilik nama asli Nancy Patricia D'Alesandro ini merupakan politisi Demokrat Amerika yang merupakan anggota kongres dari California di Dewan Perwakilan AS sejak tahun 1987 hingga kini, sebagaimana dilansir dari Britannica.
Di sana ia menjabat sebagai pembicara wanita pertama, dan berada di pos penting lainnya termasuk pemimpin minoritas DPR hingga 2019 lalu.
![]() House Speaker Nancy Pelosi of Calif., tears her copy of President Donald Trump's State of the Union address after he delivered it to a joint session of Congress on Capitol Hill in Washington, Tuesday, Feb. 4, 2020. (AP Photo/Alex Brandon) |
Pelosi sendiri belajar ilmu politik di Trinity College di Washington, D.C., lulus dengan gelar sarjana pada tahun 1962. Tahun berikutnya dia menikah dengan Paul Pelosi, dan pasangan memiliki total lima anak.
Pelosi mengembangkan reputasi sebagai politisi yang cerdas, dan dia terus naik di dalam partai, menjadi ketua minoritas pada tahun 2002. Belakangan tahun itu dia terpilih sebagai pemimpin minoritas, dan, ketika dia menjabat pada tahun 2003, dia menjadi wanita pertama yang memimpin sebuah partai di Kongres AS.
Pelosi merupakan ketua DPR AS yang ke-52. Ia memasuki masa jabatan ketiganya untuk posisi itu pada 2019.
Pelosi banyak disebut dalam berita kala ia kerap kali berselisih dengan Donald Trump, mantan presiden AS. Salah satu langkah terbesarnya melawan Trump adalah dengan mengusulkan penyelidikan pemakzulan (impeachment) terhadap presiden kontroversial itu.
Selain itu, perempuan kelahiran 26 Maret 1940, yang kini berusia 82 tahun, juga merupakan rekan satu partai Biden dari Demokrat. Di luar negeri ia dikenal sebagai seorang kritikus lama China.
Dirinya berteman dengan Dalai Lama. Pada tahun 1991, ia membuat marah Beijing karena membentangkan spanduk di Lapangan Tiananmen untuk mengenang aksi unjuk rasa pro demokrasi dua tahun sebelumnya
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nancy Pelosi "Ngotot" Kunjungi Taiwan