Begini Rencana Proyek Kereta di IKN Baru, Ada Cable Car
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah diimbau menawarkan rencana proyek pembangunan infrastruktur perkeretaapian di Ibu Kota Negara Baru, Kalimantan Timur kepada swasta. Dengan begitu tidak terlalu menekan APBN.
"Pembangunan perkeretaapian di kawasan ibu kota negara dapat dapat ditawarkan pada sejumlah investor dalam maupun luar negeri untuk meminimalkan penggunaan APBN," kata Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusar, Djoko Setijowarno, dalam keterangan dikutip, Senin (1/8/2022).
Djoko menjelaskan pemilihan trase kereta api juga harus berhati-hati serta memperhatikan aspek keamanan kepala negara, pejabat negara, hingga diplomat asing karena menyangkut keberadaan istana negara sebagai tempat tinggi presiden dan keluarga.
Adapun dari data yang beberkan Djoko, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan telah merancang sejumlah jalur kereta api yang akan di bangun di kawasan IKN. ada empat proyek, antara lain :
Kereta Gantung
Menurut dia alternatif kereta gantung yang dipakai adalah Téléphérique des Capucins, dengan panjang jalur 4,1 kilometer yang akan dilayani 4 stasiun.
Durasi perjalanan 12 menit, kecepatan 20 kilometer per jam dengan kapasitas angkutan 2.000 penumpang per jam per arah.
Diperkirakan potensi permintaan perjalanan kereta gantung sebesar 10.112 penumpang per hari atau 3,69 juta penumpang per tahun. Nilai investasinya mencapai 21 juta dollar AS atau sekitar Rp 315 miliar per kilometer. Sistem aerial memiliki kemampuan kapasitas penumpang besar dan kebutuhan stasiun yang sedikit.
Menurut Djoko Keunggulan kereta gantung (cable car) adalah berkapasitas tinggi, dapat menampung hingga 5.000 penumpang per jam, dan hemat energi,membutuhkan lahan yang minim membutuhkan biaya investasi, operasional dan perawatan yang rendah (50 persen biaya sistem trem dan 10 persen sistem kereta bawah tanah), dapat beroperasi tanpa pengemudi dan ditambah biaya pemeliharaan yang rendah.
KA Trans Kalimantan
sepanjang 187,98 kilometer dengan seluruh jaringan berada di atas permukaan tanah (at grade) akan menghubungkan Simpang Tiga Petung (Kab. Penajam Paser Utara) - Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (Kota Samarinda) yang dilayani 13 stasiun.
Ketigabelas stasiun itu adalah Stasiun Simpang Tiga Petung, Stasiun Buluminung, Stasiun Riko, Stasiun Pantai Lango, Stasiun Karingau, Stasiun Karang Joang, Stasiun Samboja, Stasiun Sungai Merdeka, Stasiun Sanga-Sanga, Stasiun Palaran, Stasiun Loa Bakung, Stasiun Sempaja Timur, dan Stasiun Aji Pangeran Tumenggung Pranoto.
Diperkirakan potensi pada tahun 2035 dapat mengangkut penumpang 2.741.439 orang per tahun dan barang sebanyak 4.328.218 ton per tahun.
KA Perkotaan Balikpapan-KIPP
Kereta ini dibangun sepanjang 143,33 kilometer ditempuh perjalanan selama 88 menit. Jaringan sepanjang 125,73 kilometer berada di permukaan tanah (at grade), melayang (elevated) 14,6 kilometer dan bawah tanah (underground) sejauh 3 kilometer. Diperkirakan demand tahun 2040 sebesar 4.430.417 penumpang per tahun. Terdapat 11 stasiun yang akan melayani
Diperkirakan tahun 2040 ada 4.430.417 penumpang per tahun.
KA Bandara
menghubungkan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan dengan KIPP. Ada dua alternatif trace, yakni alternatif pertama hasil kajian tahun 2021 sepanjang 65,5 kilometer dengan waktu tempuh 29,8 menit yang melintasi empat stasiun.
Berada di permukaan tanah (at grade) 55,7 kilometer, melayang (elevated) 6,8 kilometer dan bawah tanah (underground) sejauh 3 kilometer. Pengadaan lahan menjadi satu dengan rencana trase KA Regional dan KA Antar Kota. Besaran demand tahun 2030 diperkirakan sebanyak 3.597.767 penumpang per tahun.
Sementara itu, alternatif kedua sepanjang 44,91 kilometer dengan layanan tiga stasiun. Jarak tempuh lebih pendek karena mengikuti right of way (ROW) jalan tol ruas Balikpapan - KIPP. Diprediksi tahun 2030 akan mengangkut penumpang 2.486.719 orang per tahun, lebih kecil ketimbang alternatif pertama.
(dce)