
Apes! Amerika Kena 'Gempa' Resesi Lah Indonesia Kena Getahnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengutip kamus Oxford, resesi diartikan sebagai penurunan kinerja ekonomi di mana aktivitas perdagangan dan industri berkurang. Biasanya resesi ditandai dengan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) dalam dua kuartal beruntun.
Inilah yang sedang terjadi di Amerika Serikat (AS). US Bureau of Economic Analysis melaporkan pembacaan awal terhadap ekonomi Negeri Paman Sam menunjukkan adanya kontraksi alias pertumbuhan negatif negatif 0,9% pada kuartal II-2022 dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq).
Pada kuartal I-2022, Produk Domestik Bruto (PDB) AS juga terkontraksi 1,6% qtq. Saat ekonomi suatu negara mengalami kontraksi qtq dalam dua kuartal beruntun, itu disebut dengan resesi teknikal. So, Negeri Adikuasa kini sudah resmi masuk ke 'jurang' resesi.
Para pejabat teras di Negeri Stars and Stripes sibuk menyangkal resesi. Presiden Joseph 'Joe' Biden menyebut ekonomi AS belum masuk resesi.
"Ini tidak seperti resesi buat saya," ujar Biden kepada para jurnalis di Gedung Putih, sebagaimana diwartakan Reuters.
Menurut Biden, pasar tenaga kerja masih kuat. Pada pekan yang berakhir 23 Juli 2022, jumlah klaim tunjangan pengangguran adalah 256.000. Turun dibandingkan pekan sebelumnya yang sebanyak 261.000.
Angka pengangguran, lanjut Biden, juga turun. Per Juni 2022, tingkat pengangguran AS berada di 3,6%. Sudah kembali ke masa sebelum pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).
Halaman Selanjutnya --> AS adalah Mitra Penting RI