Tiba-tiba Paus Fransiskus Bicara Soal Mundur, Ada Apa?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Sabtu, 30/07/2022 18:30 WIB
Foto: Paus Fransiskus berbicara selama wawancara eksklusif dengan Reuters, di Vatikan, Sabtu (2/7/2022). (REUTERS/Remo Casilli)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma sedunia, Paus Fransiskus, mengakhiri lawatan rekonsiliasinya dengan warga pribumi Kanada, Sabtu (30/7/2022).

Selama enam hari "Ziarah Tobat" ke suku asli Inuit, Métis, dan First Nations, Paus berusia 85 tahun itu meminta maaf atas pelecehan dan dugaan genosida terhadap anak-anak pribumi di sekolah Katolik berbasis asrama pada masa lalu.

Banyak warga Kanada yang bersimpati atas tindakan Paus karena nekat melakukan perjalanan meski membutuhkan bantuan kursi roda akibat sakit lutut. Kedatangannya bahkan disambut dengan pertunjukan tradisional disertai dengan nyanyian.


"Saya pikir pada usia saya dan dengan keterbatasan (lutut) ini, saya harus menyelamatkan diri sedikit untuk dapat melayani Gereja. Atau, alternatifnya, untuk memikirkan kemungkinan mundur," ujarnya dikutip dari AFP, Sabtu (30/7/2022).

Ini bukan pertama kalinya Paus Fransiskus mengatakan bahwa ada masalah kesehatannya yang terjadi dengan dirinya. Dan mengenai lututnya yang sakit, Francis mengatakan operasi bukanlah pilihan.

"Ahli mengatakan ya, tetapi ada seluruh masalah anestesi. Anda tidak bermain-main, Anda tidak bercanda dengan anestesi," katanya.

"Tapi saya akan mencoba untuk terus melakukan perjalanan dan dekat dengan orang-orang, karena saya percaya itu adalah cara untuk melayani, menjadi dekat," tambahnya.

Perjalanan ke Kanada adalah perjalanan internasional ke-37 Fransiskus sejak menjadi Paus pada 2013. Tetapi perjalanan menjadi semakin sulit bagi Paus, yang tampak rapuh dalam beberapa bulan terakhir. Dan, bahkan membatalkan penampilan di hadapan publik dan bahkan perjalanan ke Afrika yang telah dijadwalkan awal bulan ini.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ini Dia, 2 Topik Utama Yang Disorot di G7 Summit