
Inggris Ungkap Ancaman Nuklir dari Rusia dan China

Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris kembali memperingatkan risiko konfrontasi nuklir dengan Rusia dan China.
Berbicara di Washington, penasihat keamanan nasional Inggris Stephen Lovegrove mengatakan kurangnya dialog, ditambah dengan kemajuan teknologi dan persenjataan, termasuk persaingan di bidang antariksa, telah meningkatkan risiko perang nuklir
Menurutnya, ada ancaman besar dari Moskow, dan Beijing terkait hal tersebut, di samping Pyongyang dan Teheran. Dia menilai dialog dan saling pengertian akan sangat membantu memastikan dunia tidak tersandung ke dalam konflik nuklir.
"Ini akan memberi kami tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi bahwa kami tidak akan salah menghitung langkah kami ke dalam perang nuklir," kata Lovegrove, dikutip Al Jazeera, Kamis (28/7/2022).
"Hari ini kami tidak memiliki dasar yang sama dengan pihak lain yang mungkin mengancam kami di masa depan, terutama dengan China." sambungnya.
Lovegrove juga menyatakan keprihatinan tentang proliferasi senjata nuklir di negara-negara 'nakal', serta perkembangan pesat persenjataan tersebut di antara kekuatan nuklir dunia.
Adapun, saat ini terdapat dua kekuatan nuklir utama di dunia, yakni Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Keduanya memiliki hulu ledak nuklir yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan negara-negara lain.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia "Out" dari Perjanjian Nuklir, Putin Siap Perang Nuklir?