Temui Presiden Korsel, Ini Kerja Sama yang Dibahas Jokowi
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo tengah berada di Korea Selatan dan bertemu langsung dengan Presiden Yoon Suk Yeol. Dalam pertemuan tersebut ada beberapa hal yang dibahas terkait kerja sama kedua negara.
Mengutip keterangan resmi Sekretariat Presiden, setidaknya ada tiga hal yang diagendakan dalam pertemuan yang berlangsung pada Kamis (28/7/2022), tersebut.
Pertama, nota kerja sama antara Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia dengan Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Republik Korea untuk meningkatkan investasi hijau berkelanjutan.
Kedua, protokol perubahan MoU antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia dengan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Republik Korea tentang kerja sama teknis pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Ketiga, MoU antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Korea tentang kerja sama maritim.
Dalam sambutannya, sesaat setelah menerima Jokowi, Yoon mengatakan kunjungan Jokowi menunjukkan pentingnya hubungan Korea Selatan dengan Indonesia sejak hubungan diplomatik kedua negara tahun 1973.
"Sejak hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 1973 atau 50 tahun terakhir ini banyak kemajuan ekonomi, perdagangan, budaya, people to people contact, diplomasi dan pertahanan," ucap Presiden Yoon.
Dia menambahkan Indonesia merupakan negara satu-satunya di Asia Tenggara yang memiliki kemitraan khusus dengan Korea Selatan. Selain itu, Yoon juga mengapresiasi kepemimpinan Indonesia dalam G20.
Sementara itu, saat menyampaikan pengantarnya, Jokowi menyampaikan selamat atas terpilihnya Presiden Yoon sebagai Presiden Korea Selatan. Jokowi meyakini di bawah kepemimpinan Presiden Yoon, kerja sama bilateral Indonesia dan Korea Selatan akan makin kuat.
"Hubungan Indonesia-Republik Korea selama ini sudah sangat kokoh yang didasarkan pada Kemitraan Strategis Khusus, namun ruang untuk terus meningkatkan kerja sama masih sangat lebar, kunjungan saya kali ini akan saya gunakan untuk memperkokoh kerja sama terutama di bidang ekonomi," tuturnya.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara dalam pertemuan tersebut, yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto.
(luc/luc)