Internasional

Resesi, Resesi, Resesi! Ini Kata Bos The Fed soal Resesi AS

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 July 2022 09:05
Jerome Powell
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bos Federal Reserve (The Fed) mengeluarkan pernyataan terbaru soal resesi Amerika Serikat (AS). Ia mengatakan tak percaya ekonomi AS berada dalam resesi.

Ia juga yakin negara itu dapat menghindarinya perlambatan ekonomi tersebut. Bahkan secara agresif memerangi inflasi.

"Kami mencoba melakukan dengan tepat. Kami tidak 'mencoba' untuk membuat munculnya resesi dan kami pikir kami tidak harus melakukannya," kata Powell kepada wartawan setelah keputusan Fed untuk menaikkan suku bunga acuan 75 bsp menjadi 2,25% hingga 2,5%, dikutip AFP, Kamis (28/7/2022).

"Saya tidak berpikir AS saat ini dalam resesi," tambahnya lagi.

Sebelumnya keyakinan bahwa AS tak berada dalam resesi juga dikatakan Presiden AS Joe Biden. Ia mengaku tak melihat itu meski angka PDB yang akan dirilis mungkin menunjukkan ekonomi menyusut untuk kuartal kedua berturut-turut.

Perlu diketahui, resesi ekonomi diartikan sebagai penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dalam waktu stagnan dan lama, mulai dari berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Secara umum, resesi terjadi ketika ekonomi tumbuh negatif dua kuartal beruntun.

"Kami tidak akan berada dalam resesi dalam pandangan saya," kata Biden kepada wartawan.

Biden sendiri mengutip angka ketenagakerjaan. Menurutnya datanya masih kuat.

Data lapangan kerja AS pada Juni tetap dengan 372.000 pekerjaan tercipta. Sedangkan tingkat pengangguran bertahan di kisaran 3,6%.

Ia mengatakan melihat "soft landing" pada ekonomi AS. Menurutnya, AS beralih dari pertumbuhan yang cepat ke pertumbuhan yang stabil.

Biden sejalan dengan para menterinya memang "meremehkan" kekhawatiran akan resesi saat ini. Meskipun saat ini inflasi di AS, menembus 9,1% dan bank sentral The Fed menaikkan suku bunga 75 bps untuk menahannya.

PDB AS turun 1,6% secara tahunan pada kuartal pertama (Q1) tahun ini. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan, ekonomi AS pada Q2 yang diumumkan Kamis pagi waktu AS, hanya akan tumbuh 0,4%.

CNN International melaporkan beberapa konsumen di Negeri Paman Sam memang sudah sulit membayar tagihan mereka tepat waktu. Sejumlah data, merujuk hal tersebut.

Raksasa kartu kredit Discover dan Capital One misalnya. Keduanya mencatat jatuhnya pendapatan kuartalan, dipicu tunggakan yang naik.

Fenomena sama juga terjadi di layanan telekomunikasi nirkabel (wireless). AT&T mengatakan dalam laporan pendapatannya, para pelanggannya membayar tagihan bulanan mereka lebih lambat dari biasanya.

Saingannya, Verizon juga melaporkan pendapatan yang sama dan membuat perusahaan menurunkan prospeknya untuk tahun ini. Seperti AT&T, Verizon juga melihat beberapa pelanggan mulai merasakan kesulitan membayar.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resesi, Resesi, Resesi! AS Resesi Teknis Q3 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular