Ekonomi RI Melesat, Ternyata Sudah Diramal Tim Sri Mulyani
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengungkapkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 yang baru saja diumumkan International Monetary Fund (IMF) sejalan dengan perhitungan pemerintah.
"Dari banyak proyeksi-proyeksi IMF, World Bank, ADB, konsisten satu sama lain dan in line dari assessment pemerintah," jelas Febrio dalam konferensi pers APBN Kita edisi Juli, Rabu (27/7/2022).
Seperti diketahui, berdasarkan perhitungan lembaga internasional tersebut, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5,3% atau turun 0,1% poin dari perkiraan IMF pada bulan April 2022. Padahal, bulan April 2022 lalu, IMF juga telah memotong perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebanyak 0,2% poin.
Dalam laporan Dana Moneter Internasional (IMF) yang dikutip CNBC Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia diramal mampu melampaui China yang ekonominya jatuh dari sebelumnya tumbuh 8,1% menjadi 3,3% pada 2022.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga lebih tinggi dari Amerika Serikat (AS) yang diprediksi pada 2022 hanya mampu merealisasikan pertumbuhan 2,3% atau lebih rendah dari 2021 yang sebesar 5,7%.
Kendati demikian, Febrio bersyukur bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2022, meskipun dihadapi dengan ketidakpastian yang tinggi, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih resilience mencapai 5,01% (year on year/yoy).
Pad Kuartal II-2022, Febrio bahkan optimistis pertumbuhan ekonomi tanah air akan lebih baik dibandingkan realisasi pertumbuhan Kuartal I-2022 atau lebih dari 5,01%.
"Keseluruhan 2022 cukup in line dengan prediksi lembaga internasional dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5% untuk keseluruhan 2022. Hal ini perlu kita jaga, sehingga daya beli masyarakat terjaga," jelas Febrio.
(cap/mij)