
Ada Ancaman Ngeri, Ekonomi RI Bisa Nyusut Segini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Semua negara saat ini, tak terkecuali Indonesia akan menghadapi tantangan perubahan iklim. Perubahan iklim ini, jika tidak diatasi dan dimitigasi dengan baik, akan membuat perekonomian memburuk.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, berbicara tentang perubahan iklim, Indonesia adalah salah satu negara yang juga terkenal terkena dampak signifikan, dan sudah terjadi sejak dahulu.
"Emisi gas rumah kaca telah meningkat 4,3% setiap tahun dari tahun 1981 hingga 2018," jelas Sri Mulyani dalam G20 Seminar Series 'Innovative Government Budgeting Strategy for Energy Transition: Indonesian Case', Rabu (27/7/2022).
Selain itu, kata Sri Mulyani Indonesia mengalami kenaikan suhu sebesar 0,03% derajat celcius yang berdampak pada naiknya permukaan air laut 0,8 hingga 1,2 centimeter (Cm) per tahun.
Hal tersebut, tentu berimplikasi sangat serius bagi tanah air,, karena 65% populasi Indonesia tinggal di wilayah pesisir.
"Jika semua tren ini berlanjut tentu Indonesia akan kehilangan potensi ekonomi. Akibat perubahan iklim ini, produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan berkurang 0,6% hingga 3,45% pada 2030," jelas Sri Mulyani.
Pasalnya, kata Sri Mulyani perubahan iklim berlangsung begitu cepat dan merupakan ancaman nyata bagi seluruh rakyat Indonesia, serta ekonomi di dalam negeri.
Indonesia pun melalui Perjanjian Paris telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan upaya sendiri atau 41% dengan bantuan internasional pada 2060.
"Komitmen ini telah diterjemahkan ke dalam strategi jangka panjang kami pada ketahanan iklim rendah karbon, serta emisi karbon netral pada 2060 atau lebih awal," jelas Sri Mulyani.
(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Muncul yang Lebih Ngeri dari Covid, Tokoh Agama Turun Tangan