
Ini Dia Raksasa Migas Asing yang Ngga Bisa Move On Dari RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan beberapa perusahaan migas yang telah hengkang dari Indonesia mulai kembali melirik potensi tanah air. Hal tersebut diketahui setelah adanya temuan cadangan migas yang dilakukan Premier Oil di Blok Andaman II, Aceh.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa penemuan di Andaman menjadi opening player atau pembuka bagi para investor dunia datang ke Indonesia. Bahkan, Total perusahaan migas asal Perancis yang sudah hengkang dari Indonesia mulai melirik potensi migas RI, serta Equinor perusahaan migas raksasa asal Norwegia.
"Kita sudah ada komunikasi dengan Total dan Equinor. Kita sudah komunikasi tinggal tunggu saja dan berharap Total benar-benar masuk," ujar Dwi saat ditemui di Jakarta Convention Center, Rabu (27/7/2022).
Total sendiri melalui Total E&P Indonesie (TEPI) dulu sempat beroperasi di Indonesia yakni di Blok Mahakam. Namun masa pengelolaanya berakhir pada 2017 dan PT Pertamina (persero) berhasil melakukan pengambilalihan di Blok Mahakam.
Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi telah melelang 6 wilayah kerja (WK) migas pada penawaran tahap I tahun 2022. WK yang ditawarkan melalui mekanisme penawaran langsung (joint study) dan lelang reguler tersebut juga menarik minat perusahaan multinasional.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji di Kementerian ESDM mengatakan bahwa pada lelang kali ini terdapat perusahaan multinasional alias perusahaan yang beroperasi di banyak negara turut berpartisipasi. Namun sayang Tutuka belum merinci secara detail mengenai perusahaan-perusahaan tersebut.
"Lelang yang direct offer/joint study itu ada perusahaan multinasional (sebagai peserta). Nanti kita umumkan sekitar bulan September," ungkap Tutuka dikutip Jumat, (22/7/2022).
Adapun pada penawaran WK migas tahap I ini, Pemerintah melelang 3 WK melalui penawaran langsung yaitu WK Bawean (WK eksploitasi) dan dua WK eksplorasi yaitu WK Offshore North West Aceh (Meulaboh), serta WK Offshore South West Aceh (Singkil).
Akses bid document WK Bawean mulai tanggal 20 Juli 2022 sampai dengan 19 Agustus 2022 dan batas waktu pemasukan dokumen partisipasi tanggal 23 Agustus 2022. Sedangkan untuk WK Offshore North West Aceh (Meulaboh) dan serta WK Offshore South West Aceh (Singkil), akses bid document mulai tanggal 20 Juli 2022 sampai dengan 2 September 2022, sedangkan batas waktu pemasukan dokumen partisipasi tanggal 6 September 2022.
Tutuka berharap lelang WK migas kali ini diminati banyak investor, baik dalam maupun luar negeri. Agar lebih menarik investor, Pemerintah juga telah mengubah term and condition meliputi perbaikan profit split Kontraktor dengan mempertimbangkan faktor risiko WK, Signature Bonus terbuka untuk ditawar, FTP menjadi 10% shareable, penerapan harga DMO 100% selama Kontrak, memberikan fleksibilitas bentuk kontrak (PSC Cost Recovery atau PSC Gross Split).
Selain itu, ketentuan baru relinquishment (tidak ada pengembalian sebagian area di tahun ke-3 kontrak), kemudahan akses Data melalui mekanisme membership Migas Data Repository (MDR) serta pemberian insentif dan fasilitas perpajakan sesuai peraturan yang berlaku. "Kita ubah (term and condition) supaya lebih menarik. Kalau pajak-pajak, nanti kita buka diskusi," imbuhnya.
Terhadap perubahan-perubahan tersebut, lanjut Tutuka sudah ada sinyal-sinyal positif. Meski demikian, Pemerintah tetap terbuka untuk berdiskusi agar semakin banyak investor yang tertarik berinvestasi di Indonesia.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raksasa Migas yang Hengkang Dari RI Balik Lagi, Incar Ini..