
AS Incar Harta Karun 'Bukan Migas Biasa' RI, Ini kata Menteri

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pihaknya tengah gencar mengembangkan 'harta karun' migas non konvensional (MNK). Mengingat potensi dari MNK ini cukup menjanjikan.
Arifin sendiri saat ini tengah menanti proses persiapan pencarian minyak non konvensional di Blok Rokan. Pasalnya, potensi MNK di Blok Rokan telah dilirik oleh perusahaan Amerika Serikat.
"Ini sudah komunikasi baik dengan kita dan kelihatannya keinginannya masuk ke Indonesia gak hanya non konvensional tapi juga konvensional," kata dia saat ditemui di Jakarta Convention Center, Rabu (27/7/2022).
Namun sayang, Arifin belum dapat membeberkan nama perusahaan yang sudah menjalin komunikasi terkait pengembangan MNK di Blok Rokan itu.
Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Mohammad Kemal sebelumnya membeberkan bahwa potensi MNK yang dimiliki Indonesia saat ini telah menjadi incaran perusahaan dunia. Bahkan telah terdapat Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan dengan salah satu produsen MNK terbesar di Amerika Serikat (AS) untuk mengembangkan harta karun migas non konvensional.
"Pada saat ini sudah taraf MoU dengan perusahaan yang merupakan salah satu produsen besar MNK di Amerika. Sekarang dalam taraf studi melihat potensi subsurface dan kelayakan fasilitas dan pendukung di surface/permukaan," ujar Kemal.
Adapun perusahaan asal AS itu nantinya akan menggarap potensi MNK yang berada di wilayah kerja (WK) Rokan. Sementara untuk mekanisme pengelolaan MNK di Blok Rokan sendiri akan dibahas selanjutnya.
Namun demikian, Kemal belum dapat membeberkan nama perusahaan yang berasal dari AS tersebut. Mengingat di dalam MoU tersebut terdapat beberapa syarat yang tidak boleh diungkapkan, salah satunya nama perusahaan. "Di MoU nggak boleh di disclose dulu. tunggu ya kalau sudah bisa diumumkan akan segera disampaikan," ujarnya.
Sementara, Direktur Utama PHE Budiman Parhusip menjelaskan bahwa keterlibatan partner dalam pengembangan MNK cukup penting. Mengingat teknologi yang dibutuhkan untuk pengembangan MNK ini cukup tinggi.
"Kita akan berpartner karena teknologi kalau kita mulai awal kan lebih lama ya. Jadi kita ingin bagaimana kita bisa percepat yakni kita berpartner dengan para yang sudah operasikan dan punya teknologi," katanya saat ditemui di Bali beberapa waktu lalu.
Menurut dia, saat ini persiapan untuk proses pengeboran dua sumur eksplorasi MNK di Blok Rokan masih berlangsung. Harapannya akhir tahun ini PHR dapat segera memulai proses pengeboran.
"Mudah-mudahan akhir tahun paling lambat tahun depan sudah kita bor, kemudian nanti akan kita analisa, kemudian akan ada pengeboran pengeboran lanjutan," ujarnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Memang Kaya Raya, Simpan Harta Karun 'Bukan Migas Biasa'
