Ironi Biden: Vaksinasi Bukan Jaminan Bebas Covid

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Minggu, 24/07/2022 19:30 WIB
Foto: Infografis/Joe Biden Resmi Jadi Lawan Donald Trump/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Dibalas dengan lunas, itulah istilah yang tepat untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang baru-baru ini terkonfirmasi mengidap Covid-19. Optimisme berlebihan menyusul vaksinasi memicu sikap abai yang berujung pada kasus baru.

Pada Kamis lalu, dalam ajang Presidential Town Hall, presiden AS ke-46 tersebut berapi-api menegaskan bahwa dirinya telah divaksin lengkap, dengan vaksin penguat (booster) sebanyak dua kali.

"Anda tidak akan terkena Covid jika sudah mendapatkan vaksinasi tersebut," tuturnya pada Kamis (21/7/2022), membanggakan vaksin besutan raksasa farmasi AS Pfizer yang dipakai Negara Adidaya tersebut.


Namun, pada hari yang sama, Biden dinyatakan positif mengidap virus tersebut. Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden tersebut mengalami gejala ringan, dan belakangan diketahui bahwa virus yang menjangkitinya merupakan varian terbaru Covid-19, yakni BA.5.

Sikap gegabah Biden, yang ditunjukkan secara resmi ini, merupakan puncak gunung es yang terjadi di masyarakat saat ini, di belahan dunia manapun. Vaksinasi yang berujung pada penurunan kasus kematian membuat masyarakat abai.

Hal serupa juga terjadi di Indonesia, di mana kasus baru Covid-19 masih tinggi, bertambah 4.071 kasus pada Minggu (24/7/2022). Berdasarkan data yang dirilis Satgas Covid hari ini, konfirmasi kasus baru itu lebih rendah dari hari Sabtu (23/7/2022) yang sebanyak 4.834 kasus.

Sumber: Worldometer

Sementara itu, pasien sembuh hari ini bertambah sebanyak 2.684 sehingga totalnya menjadi 5.970.988. Dengan tambahan pasien sembuh tersebut, total kasus aktif pada hari ini bertambah menjadi 40.452 pasien.

Adapun, pasien meninggal sampai hari ini mencapai 156.902 atau tidak ada penambahan dari haru Sabtu. Secara menyeluruh, total kasus Covid-19 yang telah terkonfirmasi di Indonesia mencapai 6.168.342.

Lonjakan kasus harian hingga menyentuh 1.000 tercatat terjadi pada 15 Juni, tepatnya 1.242 kasus jika mengacu pada data Worldometer. Padahal dalam 2 bulan sebelumnya, jumlah kasus baru hanya di angka ratusan.

Kini, dalam waktu sebulan, kasus harian telah meningkat tiga kali lipat lebih yang mengindikasikan bahwa risiko pandemi masih belum sepenuhnya usai, terutama di tengah kabar munculnya varian terbaru yang bisa mengidap siapa saja, tak terkecuali Joe Biden.

Pemerintah dan masyarakat Indonesia harus tetap meningkatkan kewaspadaan, karena sampai sekarang belum diketahui dampak jangka panjang Covid-19 varian terbaru BA.5 meski sejauh ini tak memicu fatalitas.

Sembari menunggu hasil penelitian lebih lanjut, ada satu hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah situasi menjadi memburuk, yakni tetap patuh protokol kesehatan terutama dengan mengenakan masker di manapun dan kapanpun selama berada di ruang publik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan