Internasional

Rusia Ukraina Minggir, Diam-diam Turki Bombardir Irak

News - Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 July 2022 11:55
View of a target being hit during a military operation, in this still image taken from a handout video at an unknown location released on April 18, 2022. Turkish Defence Ministry/Handout via REUTERS    THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY  NO RESALES. NO ARCHIVES.   IMAGE WAS DIGITALLY MASKED AT SOURCE Foto: via REUTERS/TURKISH DEFENCE MINISTRY

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Turki melancarkan serangan ke wilayah Irak Utara pada Rabu, (20/7/2022). Serangan itu dilakukan tatkala Ankara sedang bersitegang dengan kelompok Pemberontak Kurdi yang berada di wilayah itu.

Mengutip New York Times, serangan Turki itu dilakukan sebanyak empat kali di wilayah Parakh, sebuah desa di Provinsi Dohuk, di wilayah semi-otonom Kurdi dekat perbatasan Turki. Dalam serangan ini, setidaknya 8 orang tewas dan 23 lainnya terluka.

Irak pun mengecam aksi Turki ini. Baghdad mengatakan Turki telah melakukan pelanggaran terhadap kedaulatan dan juga keamanan warganya.

"Satu lagi, Pasukan Turki melakukan pelanggaran eksplisit dan terang-terangan terhadap kedaulatan Irak dan kehidupan serta keamanan warga Irak," kata Perdana Menteri (PM) Irak, Mustafa al-Kadhimi, dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke Twitter beberapa jam setelah serangan itu.

"Serangan brutal ini menggarisbawahi fakta bahwa Turki mengabaikan tuntutan Irak yang terus menerus untuk menahan diri dari pelanggaran militer terhadap wilayah Irak dan kehidupan rakyatnya," katanya.

Al-Kadhimi mengatakan Irak memiliki "hak penuh untuk merespons" dan akan meminta pertanggungjawaban "agresor".

Di sisi lain, Ankara pun ikut buka suara terkait serangan ini. Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan serangan itu justru kemungkinan dilakukan pemberontak Kurdi karena pihaknya tidak akan menargetkan warga sipil.

"Serangan yang semacam itu, yang ditujukan pada warga sipil tak berdosa dan dinilai diorganisir oleh organisasi teroris, menargetkan sikap negara kita yang adil dan teguh dalam perang melawan terorisme," ujarnya kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

"Turki siap mengambil semua langkah untuk mengungkap kebenaran."

Pemberontak Kurdi sendiri merupakan musuh dari rezim pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Pasalnya, kelompok pemberontak ini ingin memisahkan beberapa wilayah Turki yang dekat dengan Iraq menjadi sebuah negara baru. Negeri Ottoman itu juga bahkan melabeli pemberontak Kurdi sebagai Teroris.

Meski begitu, kelompok pemberontak Kurdi diketahui juga mendapatkan sokongan dari negara-negara Barat. Salah satunya adalah Finlandia dan Swedia. Hal ini membuat Turki menentang pengajuan dua negara itu untuk menjadi anggota aliansi pertahanan NATO.

Bahkan, dalam pernyataan terbaru, Erdogan menyebut pasukan Amerika Serikat (AS) yang berada di Suriah Timur juga ikut membantu kelompok ini. Ia pun meminta Washington untuk segera menarik pasukannya dari wilayah itu.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Erdogan Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Yunani, Ada Apa?


(luc/luc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading