Tiket Pesawat 'Meledak' Tapi Laris, Travel Agent Panen Omzet

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 21/07/2022 14:55 WIB
Foto: Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan harga tiket pesawat ternyata tidak menurunkan minat orang untuk bepergian. Terpantau pembelian tiket pesawat melalui agen perjalanan yang tergabung dalam Asosiasi Travel Agent Indonesia sudah tembus triliunan pada bulan Juni 2022.

"Minat masih tinggi. Dari data kita penjualan tiket pesawat di bulan Juni, penjualan tiket pesawat di bulan Juni mencapai Rp 1,7 triliun, bandingkan dari bulan Januari hanya sekitar Rp 400 miliar," kata Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno, kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/7/2022).

Menurut dia peningkatan penerbangan pada bulan Juni bertepatan juga pada musim liburan anak sekolah sehingga banyak yang berlibur, juga keperluan sekolah di luar negeri, perjalanan bisnis dan kesehatan, hingga minat perjalanan umroh.


"Minat banyak ke destinasi lainnya juga seperti Eropa, Australia, Turki, hingga untuk paket-paket perjalanan umroh juga," kata Pauline.

Sebelumnya dari pemberitaan CNBC Indonesia, pada sejumlah travel agent mengungkapkan adanya lonjakan tiket bepergian ke luar negeri. Bahkan ada yang mengaku mengalami peningkatan 665% dari tahun lalu. Padahal harga tiket pesawat tengah mengalami lonjakan yang signifikan.

"Kemarin waktu carrier penerbangan ke middle east untuk destinasi Eropa status pemesanan masih booking tapi belum issued. Setelah 1 minggu ternyata naik 8 juta karena airport tax, dan adanya kenaikan avtur," kata Ricky Hilton, Head of Marketing Communication salah satu travel agent kepada CNBC Indonesia, Rabu (20/7/2022).

Selain itu menurut dia harga tiket pesawat tujuan Australia yang rata-rata Rp 6 - 7 juta kini harus ditebus dengan harga Rp 10 juta. Sementara untuk tiket bisnis ke Eropa pulang pergi biasanya dijual dengan harga Rp 20 - 30 juta naik dua kali lipat menjadi Rp 50 - 80 juta.

Berlanjut pada penerbangan ekonomi ke Eropa yang biasanya Rp 11 - 12 juta saat ini dibanderol dengan harga Rp 20 jutaan.

"Bisa dibilang yang melonjak paling tinggi itu di Singapura, kalau aku estimasi itu bisa naik 500%, biasanya pulang pergi Rp 2 - 3 juta bisa dapat last minutes, tapi sekarang last minutes menjadi Rp 10 jutaan sejak Singapura sudah dibuka, the demand is high karena inventory-nya sangat terbatas," kata Ricky.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Libur panjang Hari Raya Waisak, kendaraan menuju Puncak meningkat