Potensi Harta Karun Migas Terbesar, 'Mata' Dunia Menyoroti RI

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
21 July 2022 11:45
Malacca Strait PSC, doc.EMP
Foto: Malacca Strait PSC, doc.EMP

Jakarta, CNBC Indonesia - 'Mata' Dunia kini tertuju pada Indonesia. Hal ini didorong atas adanya penemuan cadangan migas beberapa waktu lalu di Blok Andaman II oleh Premier Oil, dan bahkan saat ini sedang diupayakan adanya tambahan potensi cadangan migas dari Blok Andaman III yang dioperatori oleh Repsol.

Praktisi Hulu Migas, Tumbur Parlindungan menilai untuk Andaman area seperti Andaman I, Andaman II, Andaman III mempunyai prospect resources atau sumber daya gas yang cukup besar. Sehingga, hal ini menjadi salah satu target bagi para explorer dunia untuk turut bermain di hulu migas RI.

"Semua mata memang sedang menunggu hasil eksplorasi dari Andaman area, apabila sukses bisa merupakan salah satu world class discovery dan memberikan pengetahuan baru untuk para explorationist dalam mencari oil and gas di daerah sekitarnya, " ujarTumbur kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/7/2022). 

Semua mata memang sedang menunggu hasil eksplorasi dari Andaman areaPraktisi Hulu Migas, Tumbur Parlindungan

Lebih lanjut, Tumbur menyadari bahwa kondisi global saat ini memang memerlukan pasokan migas baru. Terutama yang selama ini sangat berkurang karena isu pandemi covid-19 dan sebagainya.

"Dengan didominasi penemuan gas ini membantu proses transisi atau decarbonization di masa yang akan datang," kata dia.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya mengatakan temuan gas di Blok Andaman II menjadi magnet tersendiri bagi para investor raksasa untuk kembali datang ke Indonesia. Terutama setelah beberapa tahun lalu banyak dari mereka yang memutuskan untuk keluar dari Indonesia.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan bahwa perusahaan raksasa migas dunia yang sempat hengkang akan datang lagi ke Indonesia. Salah satunya disebabkan adanya potensi temuan sumber daya migas di Blok Andaman II yang juga menjadi faktor pendorong.

Menurut Arifin hal tersebut ia ketahui ketika pihaknya melakukan road show ke berbagai negara. Adapun dari hasil road show tersebut beberapa investor telah memberikan respon, sehingga saat ini tergantung bagaimana upaya pemerintah menciptakan iklim investasi yang menarik.

"Satu itu faktornya (Andaman). Kedua juga dengan krisis energi yang saat ini dialami, otomatis memang harus dicari sumber-sumber baru yang bsa merespon shortage itu dan mengamankan suplai jangka panjang," kata Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Rabu (20/7/2022).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan wilayah Andaman kemungkinan bisa masuk dalam area giant discovery yang berpotensi menjadi temuan cadangan migas terbesar dunia. Terutama jika Repsol selaku operator Blok Andaman III kembali mengulang kesuksesan yang dilakukan oleh Premier Oil di Andaman II.

"Blok Andaman III kan oleh Repsol, kalau ini ketemu juga ini bisa menjadi penemuan besar dunia. Kalau di sana ketemu, menyebarnya ke Thailand karena arahnya ke sana jadi luar biasa kalau ada," katanya.

Tutuka mengatakan potensi sumber daya gas untuk Blok Andaman II sendiri rata rata sekitar 6 Trillion Cubic Feet (TCF). Ia pun optimistis jika potensi sumber daya Blok Andaman III tidak akan jauh dari potensi Andaman II.

"Sekarang discovery ini gak ada yang besar. Kalau dia nanti ketemu besar (Andaman). Ini kan ngebor setelah sumur Timpan (Andaman II), satu nanti sumur Rencong (Andaman III) itu akan kita lihat," ujarnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! RI Ternyata Masih Punya 128 Titik 'Harta Karun'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular