Gokil! Pas Ekspor Bijih Nikel Disetop, RI Raup Rp 299 Triliun

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
20 July 2022 14:50
Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2022 (Tangkapan layar)
Foto: Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2022 (Tangkapan layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia kembelai mengaskan bahwa Indonesia kan terus mendorong hilirisasi pertambangan. Hal itu termasuk investasi baru dari perusahaan-perusahaan internasional atau asing.

Salah satu hilirisasi yang sedang digenjot pemerintah adalah fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel. Yang mana, Indonesia sendiri sudah melarang pengusaha nikel untuk menjual nikel secara bijih, namun harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu sehingga penjualan mendapatkan nilai tambah.

Terbukti, pelarangan ekspor bijih nikel mampu mengerek nilai ekspor nikel RI yang mana pada tahun 2022 ini, kata Bahlil bisa mencapai US$ 20 miliar atau Rp 299 triliun (kurs Rupiah Rp 14.977 per US$).

"Pada tahun 2016-2017, ekspor di pertambangan nikel tak lebih dari US$ 2 miliar, sekarang ekspor sampai US$ 20 miliar, targetnya bisa US$ 30 miliar," ungkap Bahlil dalam Konfrensi Pers, Rabu (20/7/2022).

Bahlil menyebutkan, selain nilai tambah bagi ekspor RI, hilirisasi dipacu agar Indonesia bisa menuju menjadi negara emas dengan PDB per kapita mencapai US$ 10 - US$ 12 ribu.

"Harus meningkatkan hilirisasi, karena di dunia produk yang sama ada yang 5 berbeda, dunia akan lebih ke EBT, betul investasinya lebih mahal," tandas dia.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Full Senyum, Dapat 'Durian Runtuh' Rp 326 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular