Pakai Mobil Listrik Lebih Hemat Dari Bensin? Ini Buktinya..

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
20 July 2022 12:45
Spklu tersedia, Pln uji coba mobil listrik jakarta-bali (Dok.PLN)
Foto: Spklu tersedia, Pln uji coba mobil listrik jakarta-bali (Dok.PLN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penggiat otomotif nasional Fitra Eri Purwotomo mengungkapkan penggunaan mobil listrik lebih hemat energi dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak.

Berdasarkan pengalamannya, untuk 1 kilowatt hour (kWh) setidaknya bisa menjalankan mobil listrik sejauh 7 kilometer (km). Sementara dengan kapasitas penuh mobil listrik sebesar 45 kWh, kendaraan listrik bisa melaju hingga 300 km.

"Dengan isi penuh mobil listrik 45 kWh, itu kira-kira Rp 70 ribu kita bisa menempuh 300 km. Sangat hemat kan?" ujarnya Selasa (19/7/2022).

Saat awal menggunakan mobil listrik, Fitra Eri sempat khawatir akan kehabisan daya di tengah jalan. Akan tetapi, kehadiran SPKLU membantu konsumen untuk mengatasi kebutuhan energi untuk mobil listrik.

Ia pun mengapresiasi PLN atas dukungannya untuk memudahkan pengisian daya. "Sekarang yang dinanti-nanti tidak hanya kebijakan pemerintahnya terkait pengembangan kendaraan listrik. Kita senang juga, BUMN sudah mendukungnya. Salah satunya, PLN yang memudahkan pengisian daya melalui SPKLU," ujarnya.

Tidak hanya pengalaman mengisi daya di SPKLU, Fitra juga mengapresiasi langkah sigap PLN dalam mendukung konsumen dalam instalasi home charging. Adapun respons cepat PLN sangat membantu permohonan penyambungan baru daya 7.700 VA terpisah untuk mengisi daya mobil listriknya.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, satu liter bensin memiliki berat emisi sebesar 2,4 kg/CO2, sementara 1 KWh yang berasal dari PLTU emisinya 1 kg/CO2.

"Pengurangannya 50 persen. Kalau dulu emisinya itu ada di jalan-jalan. Kalau sekarang, emisinya cuma berasal dari pembangkit. Dan jangan lupa, bahwa PLN juga memiliki pembangkit berbasis EBT, sehingga ke depan, emisinya juga 0," ungkapnya.

Tak hanya itu, dengan beralih ke kendaraan listrik, masyarakat juga bisa berhemat dalam pembelian bahan bakar. Pasalnya 1 liter bensin itu setara 1,2 kWh listrik. Dengan harga listrik per kWh Rp 1.444 atau dibulatkan Rp 1.500 maka berarti 1,2 kWh listrik harganya Rp 1.700.

"Sementara harga satu liter bensin Rp 14.000, bahkan paling mahal ada yang tembus Rp 21.000 per liter. Jadi kalau pindah ke mobil listrik biaya bahan bakar tinggal seperenamnya," papar dia.

Darmawan memastikan, PLN terus berkomitmen untuk mengambil peran dalam mewujudkan akselerasi penyediaan infrastruktur pengisian ulang kendaraan listrik. Hingga Juni 2022, tercatat lebih dari 139 unit SPKLU sudah tersedia pada 110 lokasi di 48 kota di Indonesia.

Adapun rencana penambahan sampai akhir tahun 2022 adalah sejumlah 110 unit dengan ekosistem yang terbentang membentuk peta jalan nasional di seluruh Indonesia. PLN juga menargetkan bakal mengoperasikan 4.900 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) hingga akhir 2022.

"Kami siap mendukung berkembangnya kendaraan listrik, baik dari fasilitas penunjang maupun juga pertumbuhan jumlah kendaraan listrik. PLN siap untuk membangun kerja sama dengan semua pihak," terang Darmawan.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article EV Makin Diminati, Pelanggan Home Charging PLN Naik 119,4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular