SKK Migas Blak-blakan Soal EOR di Blok Rokan

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
19 July 2022 18:10
Pompa Angguk, Wilayah Kerja (Blok) Rokan, Riau, yang dioperasikan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), sebagai alat untuk mengangkat kapasitas minyak tersimpan. (Dok: Pratama Guitarra)
Foto: Pompa Angguk, Wilayah Kerja (Blok) Rokan, Riau, yang dioperasikan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), sebagai alat untuk mengangkat kapasitas minyak tersimpan. (Dok: Pratama Guitarra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) untuk penerapan enhanced oil recovery (EOR) di Lapangan Minas Blok Rokan akan segera rampung.

Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal mengatakan pihaknya bersama Pertamina terus berupaya agar implementasi teknologi EOR di Blok Rokan dapat segera terealisasi. Dengan begitu, maka akan terjadi peningkatan produksi.

"Chemical EOR harapannya akhir Desember ini sudah selesai. Jadi sudah bisa mulai pengembangan nanti di tahun depan," ujar Kemal dalam Sharing Session dan Edukasi Media Industri Hulu Migas, Selasa di Tangerang, Selasa (19/7/2022).

Sebelumnya, permasalahan harga dan supply chemical menjadi penghambat persetujuan POD EOR di Lapangan Minas Blok Rokan. Namun demikian, Kemal memastikan bahwa persoalan tersebut sedikit mulai menemui titik cerah.

"Sekarang sudah ada beberapa alternatif, nanti Desember kira-kira kita benar-benar targetkan," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan pihaknya tengah mengevaluasi beberapa alternatif kimia lain untuk formula EOR di Blok Rokan mengingat harganya kurang ekonomis.

"Jadi ada beberapa pattern yang akan dibuat di lapangan yang akan membuktikan memang chemical EOR yang dipilih itu tepat," ujar Fatar saat ditemui di Gedung SKK Migas, Senin (18/7/2022).

Fatar yakin masalah keekonomian chemical dapat segera dituntaskan dan ditemukan titik keekonomiannya, apalagi sebagian juga bahan bakunya akan diproduksikan di dalam negeri. Misalnya seperti jenis surfaktan dan polimer.

Untuk diketahui, Pemerintah optimistis dapat mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari (BPH) pada tahun 2030. Salah satu caranya yang dicanangkan yakni melalui EOR dengan menggunakan bahan kimia (Chemical EOR).

Namun demikian, implementasi teknologi EOR sendiri membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Ia memproyeksikan penerapan EOR di Blok Rokan paling tidak dapat berjalan pada tahun 2025 mendatang.

"Kalau kita melihat dulu usulan jaman Pertamina mengusulkan mengambil Blok Rokan itu 2025 harusnya sudah mulai produksi malah tinggi produksinya saya tidak tahu sekarang mesti dikaji lagi harapan kita 2025 harus sudah on stream," ujarnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lucu! Ternyata Ini Alasan Produksi Blok Rokan Rontok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular