'Kiamat Pesawat' Nyata, Krisis Pilot Menyusul?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Senin, 18/07/2022 19:17 WIB
Foto: Instruktur senior mengawasi simulator Boeing 737-900ER saat seorang siswa penerbangan Lion Air Group belajar terbang di Pusat Pelatihan Angkasa, Jakarta. REUTERS / Willy Kurniawan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kendala maskapai dalam pengoperasian pesawat saat ini tidak hanya kenaikan harga avtur dan melonjaknya kurs Dolar AS terhadap Rupiah. Melainkan sumber daya manusia dimana saat ini tengah digenjot seiring dengan penambahan rute penerbangan.

Pasalnya pada masa pandemi banyak pilot dan kru pesawat yang dirumahkan karena jumlah penerbangan yang menurun. Banyak pesawat yang diparkirkan dan tidak beroperasi karena minimnya permintaan.

Namun seiring berjalannya waktu permintaan penerbangan saat ini tengah melonjak, bahkan masyarakat harus menebus mahal untuk mendapatkan tiket pesawat.


Pengamat Penerbangan Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati, menjelaskan dengan ketersediaan pilot saat ini masih mencukupi dengan demand saat ini. Pasalnya jumlah pesawat yang beroperasi tidak sebanyak sebelum pandemi.

"Jumlahnya masih bisa memenuhi kebutuhan. maskapai nambah pesawat juga nggak bisa langsung datang 10 kan, itu paralel pilot pelan-pelan juga ditambah dengan datangnya pesawat baru," kata Arista kepada CNBC Indonesia, Senin (18/7/2022).

Menurut Arista maskapai Indonesia untuk mencari pesawat saat ini juga berebut dengan luar negeri, karena pemulihan permintaan para penumpang.

Hanya saja yang menjadi persiapan pilot untuk kembali terbang cukup panjang. Dimana harus melalui beberapa prosedur mulai medical check up, dan melakukan test recurrent training atau latihan kembali kualifikasi pilot.

"Jadi untuk re-hire ini memang prosesnya panjang," jelasnya.

Pengamat Penerbangan Gatot Raharjo mengatakan, pada saat pandemi kemarin pilot juga menjadi salah satu yang dirumahkan seperti halnya pramugari hingga teknisi. Untuk melakukan perekrutan kembali juga dari maskapai juga bukan perkara mudah.

"Pilot yang dirumahkan harus menjalankan tes kesehatan lagi, masuk simulator lagi terlebih kalau dia sudah lama nggak terbang," jelasnya.

Terkait jumlah pilot saat ini juga masih mencukupi dengan kebutuhan penerbangan saat ini. Terlebih banyak juga maskapai yang memangkas rute dan hanya menjalankan rute-rute gemuk.

Beda dengan Indonesia, Amerika Serikat malah tengah mengalami krisis pilot seperti yang ditulis CNN International, dan masih berjibaku meningkatkan jumlah pilot. Dimana pasca pandemi banyak pilot yang di-PHK waktu pandemi hingga banjirnya pensiun dini.

CEO of Regional Airline Association Malarkey Black menjelaskan kekurangan pilot membuat maskapai memangkas layanannya.

"Kami tidak memiliki semua pilot untuk mengoperasikan semua pesawat ini, hanya sedikit yang masuk menjadi pilot dari pada yang meninggalkannya," kata Malarkey dikutip dari CNN International (12/7/2022) lalu.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Diancam Bom, Pesawat Saudia Airlines Mendarat Darurat di Medan