
Susul ZARA, H&M Resmi Hentikan Bisnis di Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Puluhan perusahaan terbesar di dunia telah meninggalkan atau mengurangi operasi mereka di Rusia. Ini dilakukan sebagai tanggapan atas serangan Kremlin ke Ukraina sejak 24 Februari lalu.
Terbaru, H&M, retail fesyen terbesar kedua di dunia, mengatakan pihaknya telah memutuskan untuk menghentikan bisnisnya di Rusia pada Senin (18/7/2022).
"Setelah mempertimbangkan dengan cermat, kami melihatnya tidak mungkin mengingat situasi saat ini untuk melanjutkan bisnis kami di Rusia," kata Kepala Eksekutif Helena Helmersson dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters.
Perusahaan ini sebelumnya telah menangguhkan bisnisnya di Rusia pada awal Maret, menyusul serangan Moskow ke Ukraina. Rusia adalah pasar terbesar keenam H&M, sehingga perusahaan itu meningkatkan jumlah tokonya di Negeri Beruang Merah sambil mengurangi toko fisik di banyak pasar lainnya.
Pihak H&M sendiri bermaksud untuk membuka kembali sementara toko fisik untuk jangka waktu terbatas guna menjual sisa persediaan di Rusia.
Keluarnya H&M diperkirakan akan menelan biaya sekitar 2 miliar Krona Swedia atau setara Rp 2,8 triliun, di mana sekitar 1 miliar Krona Swedia (Rp 1,4 triliun) akan berdampak pada arus kas. Jumlah penuh akan dimasukkan sebagai biaya satu kali dalam hasil untuk kuartal ketiga.
Sebelum H&M, beberapa perusahaan fesyen sudah hengkang terlebih dahulu dari Rusia. Sebut saja, Crocs, Estée Lauder Companies, Ikea, Inditex, Mothercare, Mondelez, Puma, ZARA, Prada, Procter & Gamble (PG), hingga Unilever dan lainnya.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak yang Minat, Pabrik H&M Group Beli Sertifikat EBT PLN