Kabar Baik! Negara Bangkrut Gegara Utang Bakal Diselamatkan

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
18 July 2022 10:00
Suasana rapat session 7 International Taxation di Nusa Dua, Bali. (Dok: Kemenkeu)
Foto: Suasana rapat session 7 International Taxation di Nusa Dua, Bali. (Dok: Kemenkeu)

Bali, CNBC Indonesia - Negara G20 mendukung semua negara yang rentan bisa pulih bersama, pulih lebih kuat atau recover together, recover stronger.

Hal tersebut tertuang di dalam dokumen resmi Chair's Summary hasil pertemuan ketiga FMCBG yang berlangsung pada 15-16 Juli 2022 di Nusa Dua, Bali.

Dalam dokumen tersebut dijelaskan bahwa Negara G20 menyambut janji sebesar US$ 73 miliar melalui penyaluran sukarela Hak Penarikan Khusus (Special Drawing Rights/SDR) atau kontribusi yang setara.

Dari semua negara G20 menyerukan komitmen lebih lanjut untuk memenuhi total ambisi global sebesar US$ 100 miliar kontribusi sukarela untuk negara-negara yang sedang membutuhkan.

"Kami menyambut baik pembentukan Resilience and Sustainability Trust (RST) dan meminta IMF, dengan dukungan dari para anggotanya, untuk memastikan operasionalisasi penuhnya pada Pertemuan Tahunan 2022 untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah, negara-negara kecil yang memenuhi syarat, dan berpenghasilan menengah yang rentan," tulis dokumen Chair's Summary pertemuan ketiga FMCBG dikutip Senin (18/7/2022).

SDR juga diperuntukan untuk mengatasi masalah struktural jangka panjang yang menimbulkan risiko makro ekonomi, termasuk yang berasal dari pandemi dan perubahan iklim.

"Kami tetap terbuka untuk mengeksplorasi opsi yang layak bagi negara-negara untuk secara sukarela menyalurkan SDR melalui Bank Pembangunan Multilateral (MDB), sambil menghormati kerangka hukum nasional dan kebutuhan untuk mempertahankan status aset cadangan SDR," jelasnya.

Selain itu, Negara G20 juga akan terus mencari cara, termasuk melalui langkah-langkah pengoptimalan neraca dan jalan potensial lainnya untuk memaksimalkan dampak pembangunan Multilateral Development Bank (MDB).

Negara G20 juga menantikan diskusi lebih lanjut mengenai rekomendasi yang dapat membuka sejumlah besar pembiayaan pembangunan sambil mempertahankan status kreditur pilihan MDB.

Negara G20 juga mencatat situasi utang yang memburuk di beberapa negara berpenghasilan menengah dan rentan, dan menyambut baik koordinasi multilateral yang melibatkan semua kreditur bilateral untuk mengambil tindakan cepat guna menanggapi permintaan negara-negara berpenghasilan menengah untuk penanganan utang.

Dalam pertemuan ketiga FMCBG tersebut, Negara G20 juga menegaskan kembali komitmen untuk meningkatkan upaya dalam menerapkan kerangka kerja umum untuk perlakuan utang di luar DSSI, secara tepat waktu, tertib, dan terkoordinasi.

"Kami menantikan penyediaan jaminan pembiayaan untuk Zambia, dan mendorong penyelesaian tepat waktu dari perawatan utang untuk Chad dan Ethiopia," tulis dokumen Chair's Summary pertemuan ketiga FMCBG.

"Kami menekankan pentingnya kreditur swasta dan kreditur bilateral resmi lainnya untuk berkomitmen memberikan perlakuan utang dengan persyaratan yang paling tidak menguntungkan untuk memastikan pembagian beban yang adil sejalan dengan prinsip komparatif perlakuan," jelas dokumen tersebut.


(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani: 3 Negara Afrika Kena 'Jebakan' Utang Anggota G20

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular