Megawati Bicara Negara Gagal, Sukun, dan Jali-jali

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
17 July 2022 13:00
Megawati di Rakernas II PDI Perjuangan Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat - 21 Juni 2022
Foto: Megawati di Rakernas II PDI Perjuangan Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat - 21 Juni 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden kelima Indonesia yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bicara soal gagalnya Sri Lanka dan dunia yang terancam krisis pangan, serta resesi yang dipicu masalah inflasi. Ia meminta agar Indonesia segera melakukan langkah agar terhindar dari krisis.

"Kita sama-sama berharap Indonesia terhindar dari ancaman krisis pangan yang menghantui dunia, yang harus segera kita antisipasi dari saat ini, agar hal itu tidak terjadi," kata Megawati dalam pidatonya yang disampaikan lewat sebuah video saat membuka KKN Kebangsaan 2022 di Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (17/7/2022).

Menurutnya, seperti yang sudah pernah diingatkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), ancaman krisis tersebut akan terjadi mulai tahun ini. Sri Lanka menjadi negara yang dinyatakan gagal karena perekonomiannya jatuh.

Jika ekonomi suatu negara gagal atau hancur, tentunya persoalan utamanya adalah suplai bahan makanan. Sehingga, pemerintah harus mulai putar otak agar dapat mencapai kedaulatan pangan.

"Pangan, itu menjadi sebuah pertanyaan besar. Dan sekiranya akan terjadi, walau tentu kita berharap hal itu tidak terjadi, sehingga dengan demikian kita sendiri harus mulai berpikir pada saat sekarang ini untuk bagaimana kita bisa menjalankan dan menghasilkan kedaulatan pangan Indonesia itu," jelasnya.

Megawati melanjutkan, peran Indonesia sebenarnya sangatlah penting, seluruh perguruan tinggi juga menaruh perhatian besar terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui riset dan inovasi di bidang pangan.



Sebab, Indonesia dinilai sangat kaya dan menghasilkan sumber pangan yang sangat beragam. Megawati menegaskan, hal itu seharusnya diolah melalui sinergi dari hulu ke hilir, didukung riset sumber-sumber benih, pengembangan kemampuan produksi dan pengolahan hasil pangan, serta sistem distribusi yang berkeadilan.

"Maka Indonesia bisa hadir sebagai lumbung pangan dunia," imbuhnya.

Megawati mengungkapkan lebih jauh, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan bahan pangan utama selain beras. Hal itu seperti singkong, jagung, sorgum, umbi-umbian, pisang, porang, dan lainnya.

"Dua tahun yang lalu sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, saya telah memberikan instruksi, kepada seluruh jajaran eksekutif kami, yaitu yang disebut program menanam 10 tanaman pendamping beras, yaitu hanjali atau jali-jali, jagung, pisang, porang, sagu, singkong, sorgum, sukun, talas, ubi jalar," urainya.

Di sisi lain, kata Megawati, saat ini porsi konsumsi nasi oleh masyarakat mencapai 60 persen. Diprediksi, pada 2045 mendatang Indonesia memerlukan hampir 319 juta ton beras. Angka itu sangat besar, dan akan menjadi tantangan karena kendala seperti alih fungsi lahan pertanian, krisis iklim, kekeringan, gagal panen, hingga ketidakpastian pandemi.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Poin Penting Pertemuan Jokowi dengan Megawati

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular