
Forum Menkeu & Bank Sentral G20 Bali Berakhir Tanpa Komitmen

Bali, CNBC Indonesia - Pertemuan ketiga Minister Finance and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Bali dalam dua hari ini harus berakhir tanpa komunike alias pernyataan bersama.
Komunike merupakan pernyataan bersama para anggota forum G20 yang berisikan komitmen bersama, pernyataan-pernyataan bersama yang ingin disampaikan kepada publik dan biasanya terdiri dari isu-isu global terkini yang menjadi perhatian bersama dan merupakan hasil konsensus anggota forum G20.
"Pertama, saya rasa kita semua sepakat pertemuan G20 ini di bawah Presidensi Indonesia berada di saat yang penuh tantangan dan sulit karena ketegangan geopolitik. Jadi kami sadar terkait konteks bagaimana menjadi tuan rumah dan menyelenggarakan pertemuan tersebut," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, Sabtu (16/7/2022).
Semua negara anggota memahami situasi Indonesia dalam pertemuan ini, di mana ada ketegangan Rusia dan Ukraina yang belum ada titik temu. Dukungan terus mengalir selama pertemuan agar Indonesia mampu menjadi jembatan.
"Dalam konsultasi kita harus terus melanjutkan upaya mempertahankan G20 sebagai forum kerjasama ekonomi global. Sejarahnya sangat panjang untuk forum para pemimpin di jalur keuangan dan bank sentral untuk mendiskusikan risiko-risikonya," paparnya.
Hal ini memang tidak jauh berbeda dibandingkan pertemuan sebelumnya di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Di mana AS dan Rusia sama-sama bersitegang dalam pembahasan, khususnya terkait ekonomi global.
Panasnya situasi pertemuan di Bali sudah terasa sejak awal. Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen melontarkan pernyataan keras, yang menyebut Rusia tidak ada tempat dalam pertemuan G20.
"Tindakan Rusia bukanlah tindakan pemerintah yang sesuai norma dan hukum internasional, perwakilan dari rezim Putin tidak memiliki tempat dalam forum ini, kami berdiri teguh dengan rakyat Ukraina dan saya berharap akan menyambut menteri keuangan Ukraina untuk G20 pertemuan besok," kata Yellen.
Suasana rapat session 7 International Taxation di Nusa Dua, Bali. (Dok: Kemenkeu) |
Adapun 18 Menteri Keuangan delegasi G20 yang hadir yakni Menteri Keuangan RI, Menteri Keuangan Afrika Selatan, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Menteri Keuangan Arab Saudi, Menteri Keuangan Australia, Menteri Keuangan India.
Ada pula Menteri Keuangan Italia, Menteri Keuangan Jerman, Menteri Keuangan Jepang, Menteri Keuangan Korea Selatan, Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Keuangan Kanada, Menteri Keuangan Prancis, Menteri Keuangan Turki, Menteri Keuangan Uni Eropa, Menteri Keuangan Belanda.
Selain itu turut hadir fisik yakni Menteri Keuangan Senegal, Menteri Keuangan Swiss, dan Wakil Menteri Keuangan Rusia.
Sementara hadir secara virtual antara lain Menteri Keuangan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Liu Kun, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov serta Menteri Keuangan Ukraina Serhii Marchenko.
Sementara itu, 11 Gubernur Bank Sentral yang hadir yakni berasal dari Afrika Selatan, Arab Saudi, Australia, Belanda, India, Indonesia, Inggris, Jepang, Jerman, Korea Selatan, dan Prancis.
Tiga topik yang dibahas pada hari pertama adalah mengenai perekonomian global, kesehatan dan arsitektur keuangan global. Hari kedua pembahasan berlanjut kepada keuangan berkelanjutan, infrastruktur dan pajak internasional.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seru! Sri Mulyani & Delegasi G20 Joging & Makan Kerak Telor