Harga Minyak Loncat 350%, Sri Mulyani: Situasi Kini Ekstrem!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
15 July 2022 11:11
Indonesia's Finance Minister Sri Mulyani Indrawati speaks during a side event on the G20 Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting in Nusa Dua, Bali, Indonesia, 14 July 2022. Made Nagi/Pool via REUTERS
Foto: REUTERS/POOL

Bali, CNBC Indonesia - Lanskap energi global telah berubah secara radikal. Harga komoditas energi meroket, yang membuat pengambil kebijakan di semua negara harus terus diperhatikan, agar tidak berdampak terhadap kenaikan inflasi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan di tengah dunia yang tidak menentu saat ini, menteri keuangan dan gubernur bank sentral harus terus memberlakukan stabilitas ekonomi ekonomi makro, demi untuk mempertahankan pemulihan ekonomi.

Pasalnya, berdasarkan catatan Bank Dunia harga minyak mentah naik 350% dari April 2020 hingga April 2022. Hal ini meningkat drastis dibandingkan saat awal mula pandemi, di mana harga minyak nol atau sedikit negatif.

"Sekarang kita menghadapi situasi ekstrem yang sangat berbeda. Peningkatan 350% ini merupakan yang terbesar dalam dua tahun terakhir," jelas Sri Mulyani dalam pada Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Bali, Jumat (15/7/2022).

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) menyampaikan sambutan didampingi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), Staf Ahli Kementerian Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra (kiri) dan Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo (kanan)saat pertemuan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG)G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (15/7/2022). Pertemuan tersebut berlangsung 15-16 Juli 2022 untuk membahas tujuh agenda utama menyangkut ekonomi global dan keuangan. ANTARA FOTO/POOL/Fikri YusufFoto: ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) menyampaikan sambutan didampingi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), Staf Ahli Kementerian Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra (kiri) dan Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo (kanan)saat pertemuan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG)G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (15/7/2022). Pertemuan tersebut berlangsung 15-16 Juli 2022 untuk membahas tujuh agenda utama menyangkut ekonomi global dan keuangan. ANTARA FOTO/POOL/Fikri Yusuf

Selain harga minyak yang meningkat tajam, harga gas alam di Eropa juga meningkat 60% hanya dalam dua minggu, membuat kelangkaan terjadi di Amerika Serikat (AS) dan di seluruh dunia.

"Kami melihat ini terjadi dengan implikasi politik dan sosial yang besar di Sri Lanka, Ghana, Peru, Ekuador, dan negara lainnya. Kelangkaan karena harga gas yang tinggi ini benar-benar menjadi masalah yang mengancam pemulihan kita," kata Sri Mulyani melanjutkan.

Lonjakan harga energi yang terjadi ini, tentu kata Sri Mulyani akan berimbas terhadap lonjakan inflasi global dan meningkatkan ketidakstabilan sosial lebih lanjut. "Kita bisa melihat penurunan lebih lanjut dalam standar hidup, terutama pada rumah tangga miskin dan rentan," jelasnya.


(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seru! Sri Mulyani & Delegasi G20 Joging & Makan Kerak Telor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular