Top! Proyek Gas Raksasa Kebanggaan Jokowi Akhirnya Jalan Juga

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
15 July 2022 09:35
Pekerja Beraktivitas di Proyek Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran – Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (9/10/2019). Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pekerja Beraktivitas di Proyek Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran – Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (9/10/2019). Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB) sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) siap gas in pada bulan Juli ini. Persiapan proyek tersebut saat ini telah memasuki tahap akhir, terutama guna memastikan standar keselamatan migas telah terpenuhi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji menyampaikan bahwa untuk dapat gas in, proyek JTB masih harus memerlukan sedikit perbaikan, khususnya untuk memastikan dari aspek keselamatan. Ini setelah pihaknya melakukan kunjungan ke proyek JTB yang berlokasi di Bojonegoro, Jawa Timur pada Rabu kemarin.

"Untuk gas in masih ada sedikit yang perlu diperbaiki, dipastikan safety-nya. Kita tunggu beberapa hari lagi ini dan semoga bisa diselesaikan masalah tersebut untuk kemudian gas in dilakukan," kata Tutuka dalam keterangan tertulis dikutip Jumat, (15/7/2022).

Menurut Tutuka, saat ini semua peralatan atau instalasi migas di Proyek JTB telah terpasang di lapangan. Namun masih ada aspek keselamatan migas yang perlu dipastikan lagi. "Terkait safety itu harus dipastikan dan di industri migas, safety itu nomor satu," tambah Tutuka.

Sebagai informasi, gas in sendiri merupakan tahap awal pembuktian bahwa equipment dan instalasi terintegrasi dengan baik, serta pelaksanaannya yang tetap memperhatikan keselamatan migas.

Setelah gas in berjalan lancar, tahap berikutnya adalah gas on stream. "Usai dipastikan peralatan berfungsi baik, baru kemudian gas on stream. Masih butuh beberapa waktu lagi," kata Tutuka.

Pemerintah mengapresiasi PT Pertamina EP Cepu (PEPC) atas pencapaiannya di mana JTB berhasil dibangun oleh anak bangsa. Selain itu, faktor keselamatan migas juga menjadi salah fokus utama karena sejak 2017 tidak terjadi kecelakaan kerja.

"Kita mengapresiasi setinggi-tingginya PT Pertamina dan PT Pertamina Cepu. Kita akan terus bekerja sama untuk bisa melaksanakan gas in berjalan dengan baik dan selanjutnya pengiriman gas dari JTB ke industri dan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan," ujar Tutuka.

Direktur Utama PEPC Awang Lazuardi menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang terus diberikan oleh Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Migas dan KSP dalam menyukseskan Proyek JTB ini. Terkait keselamatan, menurut Awang, JTB selalu mengedepankan aspek safety.

Dirinya selalu menekankan kepada timnya untuk senantiasa mengedepankan keselamatan setiap tahap pekerjaan menuju on stream. "Jangan mengorbankan safety untuk sekedar mengejar produksi. Tapi kita tetap mencoba best effort untuk perbaikan-perbaikan ke depan," ujar Awang.

Proyek JTB diproyeksikan menjadi sumber energi untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat dan industri, serta kelistrikan khususnya di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Lapangan ini dapat memproduksi raw gas sebesar 315 MMSCFD dan kondensat 2700 bcpd. Selain itu, masih ada potensi tambahan produksi hingga 20 MMSCFD, sehingga terdapat peningkatan produksi penjualan sales gas dari 172 MMSCFD menjadi 192 MMSCFD.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Selangkah Lagi, Proyek Gas Kebanggaan Jokowi Bakal Nyembur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular