Sri Lanka Chaos! Warga Tewas, Presiden Kabur ke Singapura

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang warga dilaporkan tewas dalam sebuah aksi unjuk rasa besar di Sri Lanka yang menuntut agar Presiden Gotabaya Rajapaksa benar-benar mundur dari jabatannya.
Dalam sebuah keterangan Rumah Sakit Nasional Kolombo, pengunjuk rasa yang tewas itu merupakan seorang laki-laki berusia 26 tahun. Ia tewas lantaran sesak napas pasca pelemparan gas air mata oleh polisi untuk membubarkan aksi massa itu.
"Satu orang tewas dan 84 lainnya cedera setelah protes mengguncang ibu kota Sri Lanka, Kolombo, Rabu, 13 Juli 2022," kata pejabat rumah sakit dilansir BBC, Kamis (14/7/2022).
Hingga saat ini warga masih menuntut agar Gotabaya mundur dari jabatannya. Sejauh ini, Gotabaya yang melarikan diri ke luar negeri sudah berjanji untuk mundur dari posisinya itu. Laporan AFP Kamis sore, ia sudah mendarat di Singapura.
Dengan larinya Gotabaya ke luar negeri, Perdana Menteri (PM) Ranil Wickremesinghe didaulat menjadi pejabat presiden sementara. Namun keputusan itu memicu protes lebih lanjut karena warga juga menuntut agar Wickremesinghe juga mengundurkan diri.
Sejauh ini, aksi massa dilaporkan telah berhasil menduduki kediaman dan kantor milik Presiden dan PM. Wickremesinghe sendiri telah meminta pengunjuk rasa untuk meninggalkan kantornya yang diduduki.
"Militer dapat melakukan apapun yang dapat memulihkan ketertiban," ujarnya.
Demo besar-besaran massa di Sri Lanka ini dipicu oleh krisis ekonomi parah yang mencengkeram negara itu. Krisis ini telah berakibat pada kekurangan pangan, obat-obatan, serta kelangkaan sumber energi.
Massa menyebut bahwa pemerintah negara itu telah salah urus sehingga devisa negara yang biasa digunakan untuk impor pangan, obat-obatan, dan energi menipis. Salah satu sebab kekurangan devisa ini adalah pembayaran utang luar negeri kepada beberapa negara seperti China dan India yang tidak mampu diimbangi dengan pemasukan.
[Gambas:Video CNBC]
Sri Lanka Memanas, Presiden Aktifkan Status Darurat Nasional
(hoi/hoi)