Sinyal Baru Jokowi: Bunga KUR 3% Bakal Disetop Tahun Depan?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
Rabu, 13/07/2022 11:35 WIB
Foto: Jokowi di acara Pemberian Nomor Induk Berusaha Pelaku UMK Perseorangan Tahun 2022, Jakarta, 13 Juli 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengisyaratkan akan menyetop subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan besaran bunga yang dikenakan ke nasabah sebesar 3% mulai tahun depan.

Sinyal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) di depan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jakarta, Rabu (13/7/2022).


Awalnya. Jokowi tengah berbincang dengan seorang peserta UMKM bernama Wageningtyas. Ibu yang kerap disapa Wage itu memiliki usaha roti bakar di kawasan Condet, Jakarta Selatan.

Di sela obrolan tersebut, Jokowi sempat menyinggung apakah Wage sudah mengambil kredit perbankan. "Ibu sudah punya kredit di bank belum?," tanya Jokowi.

Foto: Jokowi di acara Pemberian Nomor Induk Berusaha Pelaku UMK Perseorangan Tahun 2022, Jakarta, 13 Juli 2022

"Sudah, saya dapat KUR dari BRI Rp 50 juta, saya buat untuk usaha," jawab Wage.

Jokowi kemudian bertanya berapa bunga yang diperoleh Wage. "3%. Murah banget, pak. Sampai saya lega banget ngebayarnya," kata Wage.

Jokowi menyebut bahwa besaran bunga rendah yang dikenakan ke nasabah merupakan buah dari subsidi pemerintah. Jika tidak disubsidi, maka bunga yang ditanggung nasabah bisa mencapai 16%.

"Murah itu karena disubsidi pemerintah. Kalau enggak di subsidi pemerintah, bunganya berapa pak?," tanya Jokowi kepada Direktur Utama BRI Sunarso yang hadir di lokasi.

"Kalau tidak disubsidi pemerintah, bunganya 16% supaya bapak ibu tau. Jadi disubsidi pemerintah 13%, tinggal 3%," kata Jokowi.

Namun, Jokowi menegaskan bahwa besaran bunga yang diterima nasabah KUR mungkin menjadi yang terakhir pada tahun ini. Pasalnya, besaran subsidi bunga tahun depan akan tetap melihat kondisi kas keuangan negara.

"Tapi hanya tahun ini, tahun depan enggak tau ada lagi ndak. Kalau kita masih memiliki anggaran, ya akan diteruskan. APBN ada, ya diteruskan. Karena duit subsidi KUR ini bukan miliar, tapi sudah triliunan," kata Jokowi.

Sebagai informasi, pemerintah memang telah menaikkan pos anggaran bunga kredit program KUR dari yang sebelumnya Rp 700 miliar pada tahun lalu, menjadi Rp 8,3 triliun pada tahun ini.

Keputusan untuk mengerek anggaran KUR tak lepas dari upaya pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir.

Berdasarkan data yang diterima Jokowi per April 2022, realisasi kredit perbankan sudah mencapai Rp 1.195 triliun, di mana khusus penyaluran KUR mencapai Rp 373 triliun. Hingga saat ini, realisasi penyaluran KUR baru mencapai separuhnya.

"Saya tadi tanya ke Dirut BRI, sudah 49%. Jadi kalau sudah pegang ini [Nomor Induk Berusaha], peluang usaha ada, peluang pasar ada, segera bapak ibu berbondong-bondong ke BRI, atau bank lain yang salurkan kredit KUR," katanya.

"Mumpung karena ini dana PEN, karena pandemi kemarin. Mumpung bunganya masih 3% per tahun," jelas Jokowi.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: KUR Dialihkan Ke Perumahan, Danantara Siap Gelontorkan Rp130 T