4 Update Perang Rusia-Ukraina, Putin Tantang Aliansi Barat
Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia dan Ukraina masih terus terjadi. Sejak dimulai 24 Februari lalu, saat ini pertempuran sudah memasuki hari ke-135.
Berikut perkembangan baru terkait perang dua negara tetangga tersebut, melansir CNN International, Jumat (8/7/2022).
1. Zelensky Ogah Serahkan Wilayah ke Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada negaranya tidak mau menyerahkan tanahnya ke Rusia. Ia mengatakan konsesi wilayah Ukraina tidak akan menjadi bagian dari negosiasi diplomatik untuk mengakhiri perang.
"Ukraina tidak siap untuk memberikan tanah mereka," katanya dalam sebuah wawancara eksklusif.
Dia mengakui bahwa Rusia mengendalikan hampir semua wilayah Luhansk tetapi mendesak Barat untuk terus memberikan dukungan militer untuk membantu Ukraina mempertahankan perjuangannya. Zelensky juga mengulangi seruannya kepada Presiden AS Joe Biden untuk mengunjungi Kyiv.
2. Putin Ancam Perang Berkepanjangan
Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan peringatan ke Barat dan Ukraina. Ia mengatakan perang bisa berlarut-larut sampai "Ukraina terakhir dibiarkan berdiri". Ia juga menantang Barat untuk mengalahkan Rusia di medan perang.
"Biarkan mereka mencoba," katanya, mengatakan semakin lama konflik berlangsung, "semakin sulit bagi mereka untuk bernegosiasi dengan kita."
3. Serangan Rusia Kian Gencar
Dalam serangan di Kharkiv, setidaknya tiga orang tewas dan lima lainnya terluka dalam penembakan di salah satu distrik Kharkiv di timur laut Ukraina, menurut seorang pejabat Kepolisian Nasional.
Pejabat itu mengatakan pasukan Rusia melakukan serangan di daerah pemukiman di distrik Nemyshliansky di kota itu, menggunakan sistem roket peluncuran ganda Uragan dan peluru berdaya ledak tinggi
Sementara sebuah rudal menghantam pusat Kramatorsk di wilayah Donbas timur Ukraina pada Kamis, menurut seorang pejabat regional. Ini terjadi ketika pertempuran untuk menguasai di timur semakin intensif dan pasukan Rusia bersiap untuk serangan baru di Donetsk.
Ratusan dan ribuan orang juga telah didesak oleh pejabat Ukraina untuk mengungsi dari wilayah tersebut.
Di sisi lain, sebuah pesawat Rusia menyerang Pulau Ular pada Kamis, menurut Kementerian Pertahanan Rusia dan angkatan bersenjata Ukraina, tak lama setelah pasukan Ukraina mengibarkan bendera nasional di sana. Rusia mengklaim telah membunuh "beberapa" personel militer tetapi Ukraina tidak menyebutkan korban.
4. Gandum Curian dan Rusia di G20
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak dapat menerima pembebasan kapal Rusia yang diduga membawa gandum Ukraina curian dari perairan Turki.
Turki sendiri mengabaikan permintaan untuk menangkap kapal dan kargo dan kapal itu dibebaskan pada 6 Juli, menurut pernyataan kementerian. Kapal dagang Rusia, Zhibek Zholy, telah membawa gandum dari pelabuhan Berdiansk yang diduduki ke pelabuhan Karasu di Turki.
Sementara itu perang Rusia menjadi prioritas pada pertemuan para menteri luar negeri G20 di Bali pada Jumat.
Dilaporkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tidak berencana untuk mengadakan pertemuan empat mata dengan mitranya dari Rusia karena dianggap melanggar tradisi. Namun, dia akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi untuk "pertukaran jujur" tentang tanggapan Beijing terhadap perang di Ukraina.
(tfa/luc)