Awas Dinuklir Putin! AS Cs Diramal Kirim Pasukan ke Ukraina
Jakarta, CNBC Indonesia - Aliansi sekutu negara-negara Barat pimpinan Amerika Serikat (AS) diprediksi akan mengirimkan pasukan ke Ukraina untuk berperang melawan Rusia. Hal ini diutarakan langsung oleh ahli senjata kimia terkemuka, Hamish de Breton-Gordon.
Breton-Gordon mengatakan Barat akan masuk melalui pasukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Pasukan itu akan dikirim untuk merebut gandum milik Ukraina yang diduga dicuri oleh pasukan Rusia.
Meski begitu, ia mengungkapkan bahwa bahwa langkah seperti itu "pasti" akan dilihat sebagai eskalasi oleh Kremlin. Menurutnya, ini nantinya bisa menjadi pancingan bagi sekutu AS dan Eropa yang tergabung dalam NATO untuk mengusir Rusia dari tetangganya itu.
"Jika pasukan Rusia menyerang pasukan PBB di lapangan di Ukraina, ini akan dilihat sebagai "carte blanche" bagi sekutu NATO untuk pergi ke Ukraina untuk mendorong Rusia keluar," ujarnya kepada media Inggris, Express, Kamis, (7/7/2022).
Pandangan ini sendiri mencuat di tengah meningkatnya tuduhan pasukan Rusia telah mencuri biji-bijian dan produk lainnya dari petani lokal di wilayah pendudukan Ukraina Menteri pertanian Ukraina Mykola Solskyi pada bulan April menuduh Rusia mencuri "beberapa ratus ribu ton" biji-bijian.
"Saya pribadi mendengar ini dari banyak pemilik silo di wilayah pendudukan. Ini benar-benar perampokan. Dan ini terjadi di mana-mana di wilayah pendudukan," katanya.
Breton-Gordon berpandangan bahwa isu pencurian biji-bijian ini akan menjadi masalah yang lebih besar. Pasalnya, beberapa negara dunia menginginkan agar biji-bijian itu kembali dapat diedarkan ke pasar melalui Ukraina.
"Saya merasa NATO dan negara-negara lain ingin melihat bagaimana mereka bisa mengeluarkan biji-bijian itu dari Ukraina dan saya pikir sudah waktunya PBB menempatkan beberapa pasukan di lapangan untuk mengeluarkan biji-bijian itu," tambahnya.
(sef/sef)