Internasional

Militer China Latihan Tempur dekat Taiwan, Siap Perang?

luc, CNBC Indonesia
08 July 2022 12:20
A model of the Chinese Fighter aircraft is seen in front of Chinese and Taiwanese flags in this illustration taken, April 28, 2022. Picture taken April 28, 2022.  REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: Sebuah miniatur pesawat tempur China terlihat di depan bendera China dan Taiwan. (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer China baru-baru ini mengadakan latihan kesiapan tempur gabungan multi-unit, patroli, dan latihan tempur di laut dan wilayah udara di sekitar Taiwan. Hal itu diungkapkan Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dalam sebuah pernyataan, Jumat (8/7/2022).

Juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian mengatakan latihan tersebut diselenggarakan sebagai tanggapan atas "kolusi dan provokasi" oleh Amerika Serikat dan Taiwan.

Menurut sumber Reuters yang mengetahui tentang latihan tersebut, beberapa jet tempur China melintasi garis tengah Selat Taiwan pada hari Jumat di bagian utara selat. Namun, pesawat-pesawat tersebut tidak memasuki wilayah udara Taiwan.

Adapun, Senator Amerika Serikat Rick Scott dari Partai Republik tiba di Taiwan pada hari Kamis untuk berkunjung dan bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada hari Jumat.

"Langkah pihak AS secara serius melanggar prinsip satu-China dan ketentuan dari tiga komunike bersama China-AS, secara serius merusak fondasi politik hubungan China-AS, dan secara serius merusak hubungan antara kedua negara dan militer. Meningkatkan ketegangan di wilayah Selat Taiwan," kata Wu, dikutip Reuters, Jumat (8/7/2022).

"Tentara Pembebasan Rakyat China siap berperang setiap saat, dan akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas menggagalkan campur tangan kekuatan eksternal dan upaya pemisahan diri dari 'kemerdekaan Taiwan', dan dengan tegas membela kedaulatan nasional dan integritas teritorial," imbuhnya.

Setelah bertemu dengan Presiden Tsai di Taipei pada hari Jumat, Scott mengatakan kepada wartawan bahwa dia percaya bahwa setelah tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina, dunia telah berubah.

"Kita semua harus menempatkan diri kita pada posisi yang bisa memastikan kita mempertahankan kebebasan yang kita semua yakini," katanya. "Saya pikir akan sangat membantu jika Taiwan berpartisipasi dalam RIMPAC dan saya harap itu yang terjadi di masa depan."

Latihan Lingkar Pasifik, yang dikenal sebagai RIMPAC, disebut sebagai latihan maritim internasional terbesar di dunia, dengan yang terbaru dimulai akhir bulan lalu dengan 26 negara berpartisipasi dalam latihan di sekitar Hawaii dan California selatan.

"Taiwan akan terus bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk bersama-sama menjaga stabilitas dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik," kata Tsai.

Ketegangan AS-China meningkat karena sejumlah masalah termasuk Taiwan, Laut China Selatan, tarif perdagangan, dan penolakan China untuk secara terbuka mengkritik pemimpin Rusia Putin atas perang di Ukraina.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Batal! China Klaim Akhiri Latihan Militer Selat Taiwan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular