
Menlu Rusia Tiba di Bali, Siap Hadiri Pertemuan G20

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dipastikan ikut berpartisipasi dalam rangkaian pertemuan G20 di Bali. Hal itu ditandai oleh kedatangan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Lavrov dikabarkan telah tiba di Bali pada Kamis (7/7/2022) untuk mengikuti salah satu rangkaian pertemuan G20. Adapun, pertemuan para menteri luar negeri G20 berlangsung hingga Jumat.
Melansir Reuters, pertemuan tersebut menjadi pertama kalinya bagi Lavrov berhadapan langsung dengan para menlu yang selama ini vokal menentang serangan Rusia ke Ukraina. Pertemuan itu pun diperkirakan akan banyak membahas dampak perang di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan negaranya dan negara-negara yang berpikiran sama akan menggunakan pertemuan G20 untuk menyoroti dampak perang.
"Kami akan memperjelas secara kolektif pandangan kami tentang posisi Rusia dan perilaku Rusia," katanya.
Seperti dilaporkan kantor berita Rusia TASS, Lavrov berencana untuk bertemu dengan beberapa mitra G20 di sela-sela KTT. Namun, para menlu, termasuk Annalena Baerbock dari Jerman dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah mengesampingkan pertemuan terpisah dengan Lavrov.
Perlu diketahui, kelompok G20 'dihuni' negara-negara Barat yang menuduh Moskow melakukan kejahatan perang di Ukraina dan menjatuhkan sanksi, di samping negara-negara seperti China, Indonesia, India, dan Afrika Selatan yang lebih 'halus' dalam menanggapi tindakan tersebut.
Beberapa pejabat AS dan Eropa pun telah menekankan pertemuan itu tidak akan menjadi pertemuan biasa. Bahkan,n juru bicara menteri luar negeri Jerman mengatakan negara-negara G7 akan mengoordinasikan tanggapan mereka terhadap Lavrov.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Kamis bahwa penting untuk mempertahankan fokus pada apa yang telah ditetapkan Indonesia untuk Presidensi G20 dan "tidak membiarkan ada gangguan atau interupsi untuk itu".
Diskusi energi dan ketahanan pangan menjadi agenda dalam pertemuan dua hari itu, yang kembali melibatkan Rusia yang dituduh memicu krisis pangan global dan memperburuk inflasi dengan memblokade pengiriman gandum Ukraina.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi yang berdiskusi dengan Menlu China Wang Yi menggarisbawahi tentang perlunya melindungi stabilitas regional dan menyelesaikan masalah global terkait konflik Rusia-Ukraina.
"Kesolidan suara negara berkembang diperlukan untuk menghentikan perang, dan untuk mengintegrasikan kembali ekspor pangan Ukraina dan Rusia ke dalam rantai pasokan global," katanya.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menlu AS Dan Menlu Rusia Hadiri Forum Menlu G-20 Di Bali
