200 Juta Penumpang Naik Kereta Api Tahun Ini, Apa Artinya?
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri memprediksi jumlah penumpang kereta pada tahun ini mencapai 200 juta penumpang. Tapi capaian itu masih belum bisa menyamai 2019 lalu atau sebelum pandemi.
Zulfikri menjelaskan realisasi volume angkutan penumpang pada tahun 2020 - 2021 turun mencapai 56% dibandingkan tahun 2019 lalu yang disebabkan adanya pandemi, pembatasan kegiatan, dan pembatasan perjalanan. Namun pada tahun ini diprediksi mulai meningkat.
"Jumlah penumpang kereta pada tahun ini diprediksi mencapai 200 juta orang, tapi capaian itu belum bisa menyamai 2019 lalu," kata Zulfikri dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI, Rabu (6/7/2022).
Dari datanya, realisasi capaian penumpang kereta api pada 2019 mencapai 400 juta lebih, tapi jumlah itu menurun lebih dari separuhnya menjadi 199 juta orang pada 2020.
Angkutan penumpang juga terus menurun pada 2021 menjadi 163 juta orang. Hingga pada tahun ini diprediksi melonjak menjadi 200 juta orang, dimana pada Q2-2022 sudah mencapai 102 juta orang.
Sementara Zulfikri menjelaskan untuk angkutan barang tidak terdampak pandemi. Dimana capaian angkutan masih 45-50 juta ton pertahun.
"Capaian angkutan barang stabil, ada pun secara komposisi didominasi angkutan batu bara sebesar 80%," jelasnya.
(hoi/hoi)