
Bersama FIC, SMI Beberkan Upaya Pembangunan Indonesia ke PBB

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI, Edwin Syahruzad , bersama para pemimpin Finance in Common (FIC) mendapat kesempatan berdiskusi dengan Amina J. Mohammed, Deputy Secretary General, the United Nations (UN) atau PBB untuk berbicara mengenai pembangunan yang terjadi di negara masingmasing serta target yang akan dicapai.
FIC sendiri merupakan perkumpulan dan koalisi global bank pembangunan publik/public development bank (PDB) dengan jumlah anggota mencapai 550 institusi di seluruh dunia.
FIC memiliki mandat untuk menyelaraskan misi dan tujuan dari PDB terkait pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) dan Paris Agreement.
"Berbagai isu yang dibahas dan menjadi tantangan dunia saat ini tidak hanya isu kesehatan dan Covid-19, tapi juga mengenai transisi energi, ketahanan pangan, dan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs)," kata Edwin Syahruzad Sabtu (2/7/2022).
Indonesia sendiri mengemban tugas sebagai Presidensi G20, sehingga perlu adanya pembahasan yang dapat memberikan hasil nyata dan berdampak bagi seluruh negara.
PBB meminta agar para pemimpin tersebut dapat lebih memperkuat perannya untuk semakin aktif sehingga dapat memberikan dampak lebih besar kepada masyarakat.
Kemudian memainkan peran lebih besar dalam mengelola dana investasi dari para investor, khususnya dengan skema de-risking sehingga dapat mengisi gap/kekosongan pembiayaan sehingga dapat terus mencapai target-target pembangunan.
SMI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) di bawah koordinasi Kementerian Keuangan RI telah melakukan berbagai langkah dan kolaborasi dengan banyak pihak, khususnya swasta, untuk mengakselerasi transisi energi yang menjadi isu penting saat ini.
Di sektor pembiayaan, dukungan kepada proyek-proyek ramah energi seperti pembangunan PLTM Tunggang Bengkulu dan Proyek Panas Bumi menjadi salah satu prioritas saat ini.
Tidak hanya di sektor pembiayaan, pendanaan atas beberapa sektor energi ramah lingkungan tersebut juga berasal dari obligasi hijau (green bond) yang diterbitkan tahun 2018 senilai Rp 500 miliar dan mendapat predikat sebagai obligasi hijau korporasi pertama di Indonesia.
Selain itu, PT SMI telah memberikan contoh mobilisasi pendanaan untuk SDGs melalui platform SDG Indonesia One (SIO).
"Ke depan, melalui kepercayaan dan mandat yang diberikan oleh Kementerian Keuangan sebagai Pemegang Saham, PT SMI akan terus mendukung pembangunan di Indonesia melalui inisiatif-inisiatif berkelanjutan yang dimiliki, khususnya dalam rangka mengatasi isu perubahan iklim dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan," tutup Edwin.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Proyek Garapan PT SMI dari Hasil Penerbitan Green Bond
