DPR Yakin Defisit APBN 2022 'Hanya' 3,5% dari PDB, Kok Bisa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memperkirakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tahun ini bisa mencapai 3,92% dari produk domestik bruto (PDB). Namun, Badan Anggaran (Banggar) DPR ternyata memiliki 'ramalan' yang lebih optimistis, yakni 3,5% dari PDB.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan defisit di tahun ini yang diperkirakan 3,92% dari PDB setara dengan Rp 732,2 triliun atau lebih rendah dari yang ditargetkan yang mencapai 4,85% dari PDB.
Defisit yang sangat turun menggambarkan APBN jadi relatif lebih sehat dan kuat dan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam menghadapi kondisi volatil di pasar keuangan dengan inflasi global dan kenaikan suku bunga.
"Yang paling penting dari outlook ini, besaran defisit akan turun lebih dalam lagi tadinya kami sampaikan 4,85% terhadap PDB akan turun ke 4,5%, tapi sekarang akan turun lagi jadi 3,92%," ujarnya dalam rapat dengan Banggar DPR, Jumat (1/7/2022).
Defisit yang menurun tersebut, kata Sri Mulyani, didukung oleh penerimaan negara yang moncer imbas dari naiknya harga komoditas energi.
Secara rinci, outlook pendapatan negara mencapai Rp 2.436,9 triliun atau 107,5% dari target dalam Perpres No. 98/2022 mencapai Rp 2.266,2 triliun.
Sementara itu, belanja negara pada tahun ini diperkirakan tembus Rp 3.169,1 triliun atau 102% dari target dan mengalami pertumbuhan 13,7% dibandingkan tahun lalu. Outlook ini belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2.370 triliun atau mencapai 103% dari target.
Di sisi lain, Ketua Banggar DPR Said Abdullah optimistis outlook defisit APBN pada tahun ini bisa menyentuh 3,5% dari PDB.
Keyakinan tersebut, kata Said didasarkan oleh membaiknya sisi penerimaan negara yang didukung oleh naiknya harga komoditas energi.
"Kita yakin defisit anggaran yang awalnya 4,85% terhadap PDB, kemudian per tanggal 19 Mei kami koreksi jadi 4,5%, hari ini 3,92%, maka akhir Desember kami yakin bisa capai 3,5% terhadap PDB," kata Said.
(luc/luc)