Skema Beli BBM Lewat MyPertamina Biar Subsidi Tepat Sasaran

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Jumat, 01/07/2022 10:43 WIB
Foto: Dok: Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Berkomitmen menjalankan amanah penugasan Pemerintah dalam menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Pertamina Patra Niaga selaku Sub Holding Commercial & Trading Pertamina, terus berupaya memastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran dan tepat kuota. Pasalnya penyaluran pertalite maupun solar subsidi masih tidak tepat sasaran. 

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, pengguna yang tidak berhak ikut mengkonsumsi BBM bersubsidi dan turut mempengaruhi kuota yang harus dipatuhi Pertamina Patra Niaga selaku badan usaha yang ditugaskan.

"60% masyarakat mampu atau yang masuk dalam golongan terkaya ini mengkonsumsi hampir 80% dari total konsumsi BBM bersubsidi. Sedangkan 40% masyarakat rentan dan miskin hanya mengkonsumsi 20% dari total subsidi energi tersebut. Jadi diperlukan suatu mekanisme baru, bagaimana subsidi energi ini benar-benar diterima dan dinikmati yang berhak," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (1/7/2022).


Subsidi yang tepat sasaran ini menjadi penting, mengingat pemerintah telah mengalokasikan dana hingga Rp 520 triliun untuk subsidi energi di 2022. Dalam memastikan subsidi energi ini Pertamina Patra Niaga juga harus mematuhi regulasi yang berlaku, seperti Peraturan Presiden No. 191/2014 serta Surat Keputusan (SK) Kepala BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020.

"Seluruh regulasi mengenai segmentasi pengguna, kuota, dan regulasi terkait penyaluran lain sudah tertuang dalam regulasi tersebut, namun di lapangan masih tidak tepat sasaran. Pertamina Patra Niaga selaku yang ditugaskan juga berinisiatif, memastikan penyaluran di lapangan ini bisa berjalan lebih tepat sasaran dengan uji coba awal pencocokan data berbasis sistem atau digital menggunakan MyPertamina," lanjut dia.

Menurut Irto, MyPertamina dipilih karena sesuai Peraturan BPH Migas No. 06/2013, yakni penggunaan sistem teknologi IT dalam penyaluran BBM. 


(bul/bul)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Usul Subsidi BBM Solar Rp 1.000/Liter di RAPBN 2026