Tok! Parlemen Israel Bubar, Lapid-Netanyahu Berebut Kursi PM
Jakarta, CNBC Indonesia - Parlemen Israel resmi bubar pada Kamis (30/6/2022), memaksa negara tersebut untuk melaksanakan pemilihan kelima dalam waktu kurang dari 4 tahun. Menteri Luar Negeri Yair Lapid akan mengambil alih sebagai perdana menteri sementara mulai Jumat (1/7/2022) pukul 00:00.
Setelah voting pembubaran parlemen menunjukkan angka bulat 92-0, Lapid yang berhaluan tengah memeluk Perdana Menteri Naftali Bennett, yang dalam setahun terakhir memimpin koalisi delapan partai yang berujung perpecahan.
Lapid, yang ayahnya selamat dari Holocaust, bertukar kursi dengan Bennett di parlemen setelah pemungutan suara, sebelum melakukan pemberhentian pertama di pusat peringatan Holocaust Yad Vashem di Yerusalem.
"Di sana, saya berjanji kepada almarhum ayah saya bahwa saya akan selalu menjaga Israel tetap kuat dan mampu membela diri dan melindungi anak-anaknya," kata pria berusia 58 tahun itu dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP.
Pemilihan baru yang ditetapkan untuk 1 November menandai tanda lain bahwa Israel tetap terperosok dalam era kemacetan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan jajak pendapat awal menunjukkan hasilnya mungkin lagi tidak meyakinkan.
Sementara itu, mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah meyakinkan bahwa dia dan sekutunya, nasionalis ekstrem kanan dan partai Yahudi ultra-Ortodoks, akan mencoba kembali merebut kursi tersebut.
"Kami adalah satu-satunya alternatif. Pemerintah yang kuat, nasionalis, dan bertanggung jawab," kata Netanyahu, yang diadili atas tuduhan korupsi.
Adapun, pemungutan suara yang akan datang bakal menjadi kontes antara Netanyahu dan Lapid.
Yohanan Plesner, Presiden Institut Demokrasi Israel menilai pembubaran parlemen tersebut mengungkap realitas Israel yang sangat terpolarisasi.
Menurutnya, satu-satunya solusi atas kondisi tersebut adalah reformasi pemilu dan konstitusi yang sudah lama tertunda.
(luc/luc)